(Matra/Asenk Lee Saragih) |
(Matra, Jambi)- Penulis kata kunci “Salam Perjuangan Penuh Cinta” di setiap artikelnya itu kini telah pergi untuk selamanya. Perangkai kata menjadi kalimat penuh makna itu ternyata tidak kuat untuk melawan Covid-19. Tokoh publik, penulis menyuarakan tentang kemanusiaan, keadilan kebebasan berkeyakinan dan masalah sosial politik itu berpulang kepada Sang Pencipta, Sabtu (15/5/2021) pagi.
Selamat jalan Birgaldo Sinaga!! Seorang aktivis kemanusiaan yang kerap menuliskan narasi-narasi kemanusiaan lewat media sosial. Rangkaian kalimat-kalimat gaya khas bertutur pada artikelnya kerap membuat pembacanya tak sadar meneteskan air mata dan hanyut terbawa perasaan.
Itulah gaya khas Birgaldo Sinaga sebagai pejuang kemanusiaan dengan slogannya ““Salam Perjuangan Penuh Cinta”. Birgaldo Sinaga adalah penulis yang komitmen menyuarakan tentang kemanusiaan, keadilan, kebebasan berkeyakinan dan masalah sosial politik.
Birgaldo Sinaga juga aktif membantu korban bencana gempa bumi. Ia juga kerap membela orang-orang kecil yang terpinggirkan hidupnya. Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia medio Maret 2020 lalu, Birgaldo Sinaga juga aktif sebagai relawan di Jakarta.
Bahkan di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Birgaldo Sinaga berkeliling Kota Batam dan di setiap lampu merah memberikan bantuan sembako kepada pengecer koran, pedagang dan pengamen.
Birgaldo Sinaga juga membantu warga merenovasi rumah kerabat marga Sinaga yang berstatus janda dengan tiga putrinya. Lewat tangan Birgaldo Sinaga, donator dan dermawan mengalir untuk orang-orang susah.
Birgaldo Sinaga seperti saluran berkat bagi orang lain. Birgaldo Sinaga bukan pengusaha sukses atau kelebihan uang. Namun lewat ststus yang disandangnya sebagai tokoh publik aktivis kemanusiaan, banyak orang-orang yang memberikan bantuan kepada orang-orang kecil lewat tangan Birgaldo Sinaga.
Tidak salah sebagai pegiat medsos tokoh publik aktivis kemanusiaan, sebanyak 217.008 orang yang mengikuti halaman sosial media (FB) Birgaldo Sinaga hingga ajal menjemputnya Sabtu (15/5/2021) pagi.
Tulisan paling berkelanjutan Birgaldo Sinaga adalah saat menyuarakan penderitaan bocah kecil Trinity, bocah cilik berusia 2.5 tahun, korban bom pada 13 November 2016. Bom tersebut diledakkan seorang teroris bernama Juhanda yang masuk ke halaman gereja Ouikumene Samarinda dengan tas ransel di punggung.
Tulisan Birgaldo Sinaga terakhir, Jumat (30/4/2021) berjudul “Bintang Itu Telah Kembali". "Lima tahun lalu ketika bocah cilik manis nan lucu, Trinity itu menari bernyanyi riang di depan banyak orang. Para tetangga rumah takjub dan bertepuk tangan.
Bocah cilik berusia 2.5 tahun itu terus menari. Ia bak bintang di langit luas yang bersinar terang. Suaranya menembus dinding - dinding rumah mengalir bening. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Pada 13 November 2016, seorang teroris bernama Juhanda masuk ke halaman gereja Ouikumene Samarinda. Juhanda membawa motor dengan tas ransel di punggung.
Bom molotov itu sekelebat terlempar di depan pintu gereja. Bocah kecil Trinity, Alvaro, Intan dan Anita meraung - raung di atas tanah. Api seketika membakar sekujur pakaian dan tubuh mereka. Bocah-bocah kecil itu sedang bermain.
Intan Olivia (2.5) tewas setelah 12 jam bertahan. Ity kritis seminggu dengan luka bakar hampir 60 persen. Alvaro (3) terbakar wajah dan kepalanya. Anita (3) terbakar lengannya.
Hampir 4 tahun Ity berjuang memulihkan luka-luka bakar di tubuhnya. Tangannya tidak bisa lurus. Jarinya tidak bisa ditekuk. Kakinya pincang karena otot kulit mengeras. Ia hampir mati. 4 tahun lalu, sekitar akhir 2017, saya pertama kali bertemu Ity. Wajahnya dingin. Sorot matanya ketakutan. Wajahnya penuh curiga. Ia trauma pada orang asing. Ity hanya mau dengan ibunya. Ia menolak saya sentuh. Ia menjauh ketika saya ajak bicara.
Kemarin, Ity mengirim video dirinya sedang latihan tari balet. Ia fokus. Ia sangat serius dan konsentrasi. Ia benar2 meluruh dalam jiwa tarian balet. Persis balerina yang meliuk2 lentur diiringi musik denting piano lagu Fur Elise Beethoven.
Ity telah kembali. Ity telah lahir kembali. Teroris yang membakar tubuhnya itu tidak bisa membunuh mimpi Ity. Teroris jahat itu tidak bisa menghanguskan cita - cita Ity.
"Tulang Birgaldo...suatu hati nanti, Ity akan berdiri di podium PBB untuk menceritakan betapa teroris itu jahat. Mereka merenggut hari - hari Ity menjadi kesakitan. Membuat Ity berteriak menangis setiap hari", ujar Ity saat kami duduk di anak tangga RS Sun Yat Sen Guang Zhou pada akhir 2019 lalu.
Saya menggosok kepalanya. "Yeaah..kamu pasti bisa Ity. Kamu hebat. Kamu kuat. Bicaralah yang lantang di sana. Teriakkan kepada dunia betapa kekuatan cinta, welas asih, pengorbanan dan pengampunan bisa mengalahkan kebencian dan kejahatan", balas saya sambil memeluk Ity.
Hari ini, saya melihat foto Ity dengan gaya split dan kaki menjulang lurus ke atas. Bibirnya tersenyum tipis. Saya berbisik. "Bintang itu telah kembali. Bintang itu telah bersinar kembali." Salam Perjuangan Penuh Cinta. Birgaldo Sinaga.
Masih banyak lagi kisah-kisah kemanusiaan yang disuarakan Birgaldo Sinaga lewat tulisan-tulisan yang bisa hingga menyibak hati paling dalam pembacanya. Kini “Salam Perjuangan Penuh Cinta” itu telah pergi untuk selamanya.
Melawan Covid-19
Birgaldo Sinaga harus kalah melawan Covid-19 yang dideritanya. Dia harus meninggal dunia dalam perawatan di Rumah Sakit Awal Bros Batam, Sabtu (15/5/2021) pagi. Dia sempat mengabarkan kondisinya yang drop dalam beberapa hari terakhir. Bahkan dalam unggahan terakhir pada akun facebook pribadinya, Birgaldo Sinaga menuliskan pesan yang seakan menyiratkan akan kepergiannya.
"I love you so much mami dan anakku Kathrine. Maafkan kalo papi selalu buat salah ya. Meninggalkan kalian selalu," tulis Birgaldo Sinaga pada Kamis (13/5/2021). Dia kemudian menyematkan foto saat bertiga bersama istri dan anaknya di atas sepeda. Birgaldo Sinaga tampak mengecup pipi anaknya yang tampak tersenyum bahagia.
Sebelum meninggal dunia, Birgaldo Sinaga sempat membagikan cerita perjuangannya melawan Covid - 19. Hal itu disampaikan melalui akun Facebook, Twitter dan Instagram pribadi Birgaldo Sinaga sejak Rabu (12/5/2021).
Birgaldo Sinaga mengatakan gejala yang dia alami saat dirawat karena Covid-19 adalah demam tinggi selama 10 hari, lalu mual dan nyeri.
"Lama sy berpikir utk menulis ini. Hrskah sy beritahu keadaaan sy? Sdh 10 hari demam tinggi, mual, nyeri linu2, pusing & batuk parah dan akhirnya harus sy katakan sy positif kena Cov19," tulis Brigaldo melalui akun Facebook-nya seperti dilihat, Sabtu (15/5/2021).
"Man teman seperjuangan.. Kondisi saya sedikit ngedrop. Nafas sesak. Batuk bercampur darah. Doakan yg terbaik ya.. Terimakasih. God bless you, Birgaldo Sinaga," tulis Birgaldo Sinaga.
Selama hidupnya, Birgaldo Sinaga dikenal sosok yang dekat dengan kegiatan kemanusiaan. Dia pernah mendampingi kasus bayi Tiara Debora Simanjorang (4 bulan), yang meninggal dunia karena diduga terlambat mendapatkan penanganan di RS Mitra Keluarga Kalideres, Jakarta Barat.
Keluarga pun menuntut adanya permintaan maaf dan deklarasi agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.
"Kami tidak akan menuntut angka, tapi kami menuntut permintaan maaf dan deklarasi bahwa rumah sakit ini dan rumah sakit seluruh Indonesia tidak mengulangi kesalahan sehingga kematian Debora menjadi martir bagi kehidupan bayi-bayi lainnya," ucap salah seorang anggota tim advokasi dari pihak keluarga, Birgaldo Sinaga, dalam konferensi pers di kantor Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/9/2017).
Dia juga dikenal sebagai pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Relawan Jokowi. Birgaldo Sinaga sempat ikut aksi saat mengawal kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Ahok.
Dikomunitas Perkumpulan Marga Sinaga (Parsadaan Pomparan Toga Sinaga Boru-PPTSB), Birgaldo Sinaga juga memberikan perhatian. Sejumlah kegiatan PPTSB pernah dihadirinya dan banyak kenal dengan Tokoh-Tokoh Marga Sinaga.
Terakhir Birgaldo Sinaga aktif sebagai influancer Calon Bupati Simalungun Radiapoh Hasihlan Sinaga. Bahkan Birgaldo Sinaga tampak beberapa kali turun gunung ke Kabupaten Simalungun untuk mengkampanyekan RHS.
Puncaknya pada Ibadah Syukur Pelantikan Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga, Senin 26 April 2021 lalu di kediaman RHS di Simalungun, Birgaldo Sinaga hadir memberikan ucapan selamat kepada Bupati Simalungun RHS.
Sebagai ungkanpan rasa dukacita yang mendalam, orang yang mengenal baik Birgaldo Sinaga menyampaikan dukacitanya lewat media sosial dan group WA komunitas. Termasuk Basuki Tjahya Purnama (BTP-Ahok) juga menyampaikan dukacita yang mendalam.
Lewat akun facebook Denny Siregar juga mengabarkan bahwa donasi Dukacita untuk Birgaldo Sinaga yang akan diberikan kepada Istri Almarhum dan Putrinya Katherine Eirene Sinaga melalui Nomor Rekening Bank Mandiri 1490005420700 Atas Nama Otto Rajasa, sahabat Denny Siregar selama 24 jam telah terkumpul Rp 1 Miliar.
Donasi untuk keluarga almarhum Birgaldo Sinaga dalam waktu 24 jam sudah tembus 1 Milyar Rupiah dalam satu rekening saja. Terimakasih, teman-teman,” tulis Denny Siregar, Minggu (16/5/2021).
Bahkan Denny Siregar juga mengabarkan kalau Opung Luhut Binsar Panjaitan (LBT) memastikan untuk memberikan beasiswa kepada anak Birgaldo Sinaga yakni Katherine Eirene Sinaga dari Sekolah Dasar 9SD) hingga sarjana. “Orang baik bersama orang baik. Lihat, Bir ? Senyum ya, sobat,” tulis Denny Siregar lagi.
Denny Siregar juga merasa kehilangan sahabatnya itu. “Selamat jalan, bro. Sahabatku. Sebenarnya untuk menulispun aku sudah gak mampu. Deras airmataku. Semalaman aku tidak bisa tidur karena gelisah. Mungkin malam itu kau datang, mengucapkan salam berpisah. Aku saja yang orangnya kurang peka.
Ah.. aku rindu tulisan lebaymu. Tulislah yang banyak dgn gaya mendayu-dayu. Akan ku like semua postinganmu, meski selalu kuejek dgn mesra, "ini nulis tapi kok fotomu terpampang mulu. Selamat jalan, bro. Bahkan kopipun terasa sangat pahit di lidah,” ujar Denny Siregar.
Selamat Jalan “Salam Perjuangan Penuh Cinta” Birgaldo Sinaga. Sosokmu akan dikenang sebagai symbol perjuangan penuh cinta bagi sesama. (Matra/Asenk Lee Saragih/Berbagaisumber)
Posting Komentar