Kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional, Letjen TNI Dr (HC) Doni Monardo (kiri) dan Penjabat Gubernur Jambi, Hari Nur Cahya Murni (kanan) seusai rapat evaluasi penanganan Covid-19 di Kota Jambi, Kamis (6/5/2021). (Foto : Matra/KominfoJambi)
(Matra, Jambi) - Meningkatnya penularan kasus Covid-19 di tujuh provinsi di Sumatera saat ini harus segera dikendalikan mencegah terjadinya ledakan kasus Covid-19 di pulau itu pasca perayaan hari raya Lebaran (Idul Fitri) 1442 Hijriyah (H). Bila lonjakan kasus Covid-19 di Sumatera tidak bisa dikendalikan, dikhawatirkan angka kematian pasien Covid-19 akan meningkat.
Kemudian lonjakan Covid-19 juga akan menyebabkan rumah sakit rujukan Covid-19 penuh, jumlah tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19, penularan Covid-19 akan meluas ke seluruh daerah kabupaten/kota di Sumatera dan perekonomian masyarakat menjadi lumpuh.
“Seluruh daerah di Sumatera, termasuk tujuh provinsi di Sumatera yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 dua bulan terakhir harus berjuang keras menekan kasus Covid-19 di daerah masing-masing. Hal tersebut penting mencegah agar jangan sampai terjadi ledakan kasus Covid-19 yang tidak bisa dikenadilkan seperti terjadi di India beberapa pekan terakhir,”kata Kepala Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional, Letjen TNI Dr (HC) Doni Monardo pada rapat koordinasi secara virtual (dalam jaringan) tentang Strategi “Micro Lockdown” Tingkat RT Menghadapi Potensi Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Idul Fitri di Jakarta, Selasa (11/5/2021) malam.
Kemudian lonjakan Covid-19 juga akan menyebabkan rumah sakit rujukan Covid-19 penuh, jumlah tenaga kesehatan yang menangani pasien Covid-19, penularan Covid-19 akan meluas ke seluruh daerah kabupaten/kota di Sumatera dan perekonomian masyarakat menjadi lumpuh.
“Seluruh daerah di Sumatera, termasuk tujuh provinsi di Sumatera yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 dua bulan terakhir harus berjuang keras menekan kasus Covid-19 di daerah masing-masing. Hal tersebut penting mencegah agar jangan sampai terjadi ledakan kasus Covid-19 yang tidak bisa dikenadilkan seperti terjadi di India beberapa pekan terakhir,”kata Kepala Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional, Letjen TNI Dr (HC) Doni Monardo pada rapat koordinasi secara virtual (dalam jaringan) tentang Strategi “Micro Lockdown” Tingkat RT Menghadapi Potensi Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Idul Fitri di Jakarta, Selasa (11/5/2021) malam.
Rapat koordinasi itu turut diikuti Ketua Bidang Data dan Informasi Teknologi Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Dewi Nur Aisyah, Koordinator Tim Pakar Satgas Covid-19 Nasional, Wiku Adisasmito, Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, Dr Hari Nur Cahya Murni,MSi, Komandan Komando Rayon Militer (Korem) 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi, Brigjen TNI M. Zulkifli, S.I.P, M.M dan Wali Kota Jambi, Dr H Syarif Fasha, ME.
Menurut Doni Monardo, peningkatan kasus Covid-19 di Sumatera terjadi selama Ramadan. Berbagai kegiatan keagamaan yang tidak mematuhi protokol kesehatan membuat penularan Covid-19 di beberapa daerah di Sumatera meningkat drastis. Peningkatan kasus Covid-19 ini juga diperkirakan masihterjadi di Sumatera menyusul banyaknya warga masyarakat yang sudah mudik sebelum diberlakukannya larangan mudik Lebaran mulai 6 – 17 Mei 2021.
“Untuk mengendalikan peningkatan kasus Covid-19 di Sumatera, seluruh jajaran pemerintah daerah dan pemangu kepentingan harus terus memantau perkembangan pemudik ketika berada di kampung halaman maupun setelah kembali ke kota,”katanya.
“Untuk mengendalikan peningkatan kasus Covid-19 di Sumatera, seluruh jajaran pemerintah daerah dan pemangu kepentingan harus terus memantau perkembangan pemudik ketika berada di kampung halaman maupun setelah kembali ke kota,”katanya.
Ketua Bidang Data dan Informasi Teknologi Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Dewi Nur Aisyah. (Foto : Matra/Covid-19.go.id)
Naik Drastis
Sementara itu, Ketua Bidang Data dan Informasi Teknologi Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Dewi Nur Aisyah pada kesempatan tersebut memaparkan, hingga Selasa (11/5/2021), jumlah provinsi di Sumatera yang masuk peringkat 10 besar kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia sebanyak lima provinsi. Provinsi tersebut, yakni Provinsi Riau (peringkat ketiga dengan penambahan kasus Covid-19 selama Mei sekitar 4.609 kasus), Sumatera Barat (peringkat lima/penambahan 2.235 kasus) dan Bangka Belitung (peringkat kedelapan penambahan kasus Covid-19 1.483 kasus).
“Sedangkan Kepulauan Riau masuk peringkat kesembilan dengan penambahan kasus Covid-19 selama Mei sekitar 1.257 kasus dan Sumatera Selatan, peringkat 10 dengan penambahan kasus Covid-19 sekitar 1.192 kasus,”ujarnya.
Dijelaskan, penggunaan tempat tidur perawatan rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumatera juga meningkat menmyusul meningkatnya kasus Covid-19 di pulau tersebut. Dari enam provinsi di Indonesia yang memiliki keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 antara 50,01 % - 69,9 %, sebanyak lima provinsi berada di Sumatera.
“Penggunaan atau keterpakaian tempat tidur perawatan pasien di rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumatera saat ini rata-rata 49,81 %. Rentang penggunaan tempat tidur tersebut antara 35,2 % - 63,8 %. Sedangkan keterpakaian tempat tidur perawatan pasien di rumah sakit rujukan Covid-19 Pulau Jawa saat ini rata-rata32,45 % dengan rentang 25,1 % - 46,5 %,”paparnya.
Melihat kondisi peningkatan kasus Covid-19 dan keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di Sumatera tersebut, lanjut Dewi Nur Aisyah, kewaspadaan peningkatan kasus Covid-19 di Sumatera harus ditingkatkan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk itu, yakni menekan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran.
Sementara itu, Pj Gubernur Jambi, Hari Nur Cahya Murni dan Wali Kota Jambi, Syarif Fasha yang turut berbicara pada rapat koordinasi tersebut mengatakan, Pemprov Jambi dan Pemkot Jambi secara konsisten melaksanakan instruksi Pemerintah Pusat mengenai larangan mudik Lebaran.
Pemprov Jambi dan Pemkot Jambi juga memberlakukan aturan untuk menutup semua objek wisata selama puncak libur Lebaran, Sabtu – Minggu (15 – 16/5/2021). Pengawasan terhadap pemudik dan pembukaan objek wisata di daerah tersebut akan dilakukan secara ketat dengan melakukan pemantauan secara intensif. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar