(Matra, Jambi) – Seluruh lapisan masyarakat di Provinsi Jambi diminta tidak bersikap anggap enteng dan lengah terhadap terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19 di daerah tersebut. Jika tidak hati-hati dan tidak melakukan penanganan serius, kasus Covid-19 di Provinsi Jambi bisa meledak dan semakin sulit ditanggulangi.
“Berdasarkan pantauan kami, kasus Covid-19 di Provinsi Jambi beberapa pekan terakhir meningkat cukup drastis. Saya mengimbau agar masyarakat dan seluruh jajaran pemangku kepentingan di Jambi tak anggap enteng dan jangan lengah terhadap peningkatan kasus Covid-19 ini. Jika tidak tak hati-hati, lingkungan tak disiplin dan tidak ditangani serius, kasus Covid-19 di Jambi bisa meledak, tinggal tunggu waktu saja,”kata Kepala Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Nasional, Letjen TNI Dr (HC) Doni Monardo Doni Monardo pada Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 dan Mitigasi Bencana Wilayah Jambi di auditorium rumah dinas Gubernur Jambi, Kota Jambi, Kamis (6/5/2021) sore.
Rapat tersbut turut dihadiri Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, Dr Hari Nur Cahaya Murni, MSi, Kapolda Jambi, Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo dan Komandan Komando Rayon Militer (Danrem) 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi, Brigjen TNI M Zulkifli, SIP, MM.
Menurut Doni Monardo yang juga menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), kasus Covid-19 di Provinsi Jambi beberapa pekan terakhir meningkat cukup drastis. Meningkatnya kasus Covid-19 tersebut bahkan membuat Provinsi Jambi saat ini masuk zona merah (risiko tinggi) penularan Covid-19. Persentasi peningkatan kasus Covid-19 di Provinsi Jambi pekan ini mencapai 100 %.
Kemudian angka kesembuhan pasien Covid-19 di Jambi juga masih relatif rendah, yakni 79,79 % atau berada di bawah persentase angka kesembuhan pasien Covid-19 nasional sekitar 91,45 %. Namun angka kematian pasien Covid-19 di Provinsi Jambi masih di bawah angka nasional.
"Drastisnya peningkatan kasus Covid-19 di Jambi beberapa pekan terakhir harus diantisipasi serius. Evaluasi mengenai pemicu lonjakan kasus Covid-19 perlu segera dilakukan, khususnya di kota tertentu yang berstatus zona oranye dan merah seperti Kota Jambi, Kota Sungaipenuh, Kabupaten Kerinci, Batanghari dan Muarojambi. Rumah sakit rujukan di daerah-daerah zona merah dan oranye harus segara ditambah,"katanya.
Doni Monardo lebih lanjut mengatakan, seluruh pemerintah daerah kota, kabuipaten dan Pemerintah Provinsi Jambi mencari tahu penyebab meningkatnya penularan Covid-19 di Jambi. Daftar klaster penyebaran Covid-19 juga harus dibuat. Kemudian daftar faktor usia korban meninggal akibat Covid-19 dan adanya keterlambatan perawatan pasien Covid-19 juga harus dievaluasi.
"Untuk di Jambi angka kematian pasien Covid-19 rata-rata di atas umur 46 tahun. Kondisi ini agar diantisipasi agar tak terlambat. Perlu dilakukan evaluasi bagaimana cara penanganannya. Selain itu pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) skala mikro di Jambi juga harus benar-benar dilaksanakan secara disiplin,"ujarnya.
Sementara itu Pj Gubernur Jambi, Hari Nur Cahya Murni pada kesempatan tersebut mengatakan, pelaksanaan PPKM skala mikro di Provinsi Jambi sudah diterapkan mulai 22 April 2021. Melalui PPKM skala mikro tersebut, penanganan Covid-19, khususnya pelaksanaan prorokol kesehatan sudah diberlakukan hingga ke tingat rukun tetangga (RT) dan desa.
Dijelaskan, kendala yang dihadapi Provinsi Jambi dalam penanganan Covid-19 masih banyak, di antaranya kekurangan mobil ambulan untuk mendukung rumah isolasi Provinsi Jambi. Kemudian reagen polymerase chain reaction (PCR) atau alat deteksi virus sudah habis di laboratorium Covid-19 Jambi, baik di Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Provinsi Jambi.
Selain itu swab antigen yang ada di Jambi hanya ada sekitar 2.400 buah. Sedangkan kebutuhan swab antigen di Jambi mencapai 50.000 buah. Jambi juga masih membutuhkan PCR mobile dan 40 unit ventilator untuk rumah sakit rujukan Covid-19.
“Kami juga mengusulkan pembangunan rumah sakit khusus Covid-19 di Jambi. Lahannya ada tersedia di Pondok Meja, Kabupaten Muarojambi. Kami juga mengusulkan pengadaan tes di posko perbatasan selama arus mudik Lebaran berupa alat uji Genose sebanyak sembilan unit dan 900 kantong plastik,"ujarnya.
Danrem 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi, Brigjen TNI M Zulkifli, SIP, MM pada kesempatan tersebut mengatakan, pelaksanaan PPKM skala mikro di Jambi sudah dilaksanakan hingga tingkat RT. RT yang menjadi zona merah mencapai 12 RT dan terbanyak di Kota Jambi.
Mengenai klaster Covid-19 di sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Muarojambi, M Zulkifli mengatakan, sekitar 85 orang siswa MAN Insan Cendekia terpapar Covid-19 dipicu kurangnya pemeriksaan terhadap siswa yang masuk ke asrama.
Selain itu, peningkatan kasus Covid-19 di Jambi juga dipengaruhi adanya peningkaatan kegiatan keagamaan. Sementara umat yang mengikuti kegiatan kegamaan kurang disiplin menggunakan masker, menjaga jarak dan tidak melepas karpet di mesjid. Kondisi tersebut menjadi pemicu meningkatkan suspect (terinfeksi) Covid-19. (Matra/AdeSM/BerbagaiSumber)
Posting Komentar