Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pusat yang juga menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo. (Foto : Matra/BNPB) |
(Matra, Jambi) – Sepuluh provinsi di Sumatera harus benar – benar meningkatkan kesiagaan penularan Covid-19 menyusul terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pulau Andalas tersebut beberapa pekan terakhir. Zona merah (risiko tinggi) penularan Covid-19 di Sumatera juga terus bertambah menyusul tidak terkendalinya penularan Covid-19.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pusat yang juga menjabat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo di Jakarta, Senin (3/5/2021) menjelaskan, kasus Covid-19 di Sumatera masih terus mengalami peningkatan. Peningkatan kasus Covid-19 tersebut disebabkan banyaknya warga masyarakat tetap nekat pulang kampung menjelang diberlakukannya larangan mudik 6 – 17 Mei 2021.
“Kami melihat, hampir di semua provinsi di Sumatera terjadi kenaikan kasus positif dan angka kematian pasien Covid-19 beberapa pekan terakhir. Sedangkan angka kesembuhan pasien Covid-19 di Sumatera cenderung menurun. Kondisi ini perlu disikapi secara serius mencegah terjadinya ledakan kasus Covid-19 seperti terjadi di DKI Jakarta September – Oktober 2020,”katanya.
Menyikapi peningkatan kasus Covid-19, lanjut Doni Monardo, seluruh pemerintah provinsi, kota dan kabupaten di Sumatera diminta bertindak cepat mengatasi penularan Covid-19. Seluruh seluruh pejabat di Sumatera harus betul-betul melakukan evaluasi secepat mungkin.
“Penanganan Covid-19 di Sumatera jangan sampai terlambat. Kalau terlambat melakukan pengetatan dan melakukan langkah-langkah untuk pencegahan, maka peningkatan kasus Covid-19 bisa tidak terkendali,”paparnya.
Warga Kota Jambi, Provinsi Jambi masih terus meningkatkan penerapan protokol kesehatan mencegah penularan Covid-19. Warga Kota Jambi mencuci tangan dengan sabun di air mengalir sebelum masuk ke rumah ibadah di Vihara Syakyakirti, Kota Jambi baru-baru ini. (Foto : Matra/Radesman Saragih)
Pengalaman India
Menurut Doni Monardo, setiap DKI Jakarta melakukan pengendoran sejumlah aktivitas liburan, Rumah Sakit Covid-19 Wisma Atlet mengalami over capacity (kelebihan daya tampung) dan bahkan terjadi antrean panjang ambulans. Hal tertsebut disebabkan lonjakan kasus Covdi-19. Pengalaman-pengalaman tersebut diharapkan betul-betul menjadi pelajaran agar lonjakan kasus Covid-19 tidak terulang di masa datan, termasuk di Sumatera.
“Kita harus belajar dari beberapa negara, khususnya India. Saat ada pelanggaran terhadap kegiatan keagamaan, ritual keagamaan dan juga kegiatan-kegiatan budaya, serta olahraga yang dikendorkan di negara itu, penularan Covid-19 tidak terkontrol. Rata-rata kasus positif Covid-19 di India per hari hingga Senin mencapai 400.000 kasus. Ini harus menjadi catatan kita semua,”ujarnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, saat ini ada 5 provinsi di Pulau Sumatera yang mengalami lonjakan kasus Covid-19, yakni Kepulauan Riau (Kepri), Riau, Bengkulu, Lampung dan Bangka Belitung.
Dikatakan, daerah yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 di Provinsi Kepri, yakni di Bintan dan Kota Batam. Kemudian lonjakan kasus Covid-19 di Provinsi Riau terjadi di Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kampar, Kuansing, Rohil (Rokan Hilir) dan Rohul (Rokan Hulu).
Dikatakan, daerah yang mengalami lonjakan kasus Covid-19 di Provinsi Kepri, yakni di Bintan dan Kota Batam. Kemudian lonjakan kasus Covid-19 di Provinsi Riau terjadi di Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kampar, Kuansing, Rohil (Rokan Hilir) dan Rohul (Rokan Hulu).
“Sedangkan daerah yang mengalami lonjakan kasus di Provinsi Bengkulu, yaitu Kota Bengkulu dan Kabupaten Kabupaten Kepahiang. Kemudian kenaikan kasus Covid-19 di Lampung terjadi di Kabupaten Lampung Timur dan Lampung Utara. Sedangkan kenaikan kasus Covid-19 di Bangka Belitung terjadi di Kabupaten Bangka Barat, Bangka, Bangka Tengah dan Pangkal Pinang. Di Sumatera Barat, lonjakan kasus Covid-19 terjadi di Kota Padang, Kabupaten Agam dan di Provinsi Jambi terjadi di Kabupaten Batanghari,”katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Satgas Covid-19 Pusat, Minggu (2/5/2021), total kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 1.677.274 orang (bertambah 4.394 orang). Pesien Covid-19 yang sembuh sekitar bertambah 3.740 orang menjadi 1.530.718 orang dan pasien meninggal dunia bertambah 144 orang menjadi 45.796 orang.
Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Pusat, Wiku Adisasmito di Jakarta, baru-baru ini menjelaskan, zona merah (risiko tinggi) penularan Covid-19 di sepekan terakhir mencapai menjadi 19 kabupaten/kota atau meningkat tiga kali lipat dibandingkan sepekan sebelumnya yang hanya menyisakan enam kabupaten/kota.
Dikatakan, zona merah pada pekan ini menyisakan kabupaten/kota di Sumatera dan Kalimantan. Peningkatan itu terjadi karena ada pergeseran zonasi risiko covid-19 pada 14 kabupaten/kota. Zona merah tersebut antara lain terdapat Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bali dan Kalimantan Selatan.
"Peningkatan zona merah Covid-19 ini sangat disayangkan. Kita berupaya menurunkan status zona merah dan oranye, ternyata malah meningkat,”katanya.
Wiku Adisamito mengatakan, delapan kabupaten/kota di Indonesia kini cukup mampu mengendalikan penyebaran Covid-19, sehingga daerah tersebut sudah masuk zona hijau (bebas) Covid-19. Daerah tersebut, yakni Kabupaten Nias Barat, Nias Selatan dan Nias Utara di Sumatera Utara. Kemudian Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Mamberamo Raya di Papua dan Pegunungan Arfak di Papua Barat.
“Selain itu masih ada daerah zona hijau Covid-19 di daerah timur Indonesia, yakni Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara dan Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku. Satgas Covid-19 juga mencatat satu wilayah yang tidak terdampak Covdi-19, yaitu Kabupaten Dogiyai di Papua,”ujarnya. (Matra/AdeSM/Berbagai Sumber)
"Peningkatan zona merah Covid-19 ini sangat disayangkan. Kita berupaya menurunkan status zona merah dan oranye, ternyata malah meningkat,”katanya.
Wiku Adisamito mengatakan, delapan kabupaten/kota di Indonesia kini cukup mampu mengendalikan penyebaran Covid-19, sehingga daerah tersebut sudah masuk zona hijau (bebas) Covid-19. Daerah tersebut, yakni Kabupaten Nias Barat, Nias Selatan dan Nias Utara di Sumatera Utara. Kemudian Kabupaten Yahukimo dan Kabupaten Mamberamo Raya di Papua dan Pegunungan Arfak di Papua Barat.
“Selain itu masih ada daerah zona hijau Covid-19 di daerah timur Indonesia, yakni Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara dan Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku. Satgas Covid-19 juga mencatat satu wilayah yang tidak terdampak Covdi-19, yaitu Kabupaten Dogiyai di Papua,”ujarnya. (Matra/AdeSM/Berbagai Sumber)
Posting Komentar