. Muarabulian Zona Merah, Intensifikasi Vaksinasi di Jambi Belum Mampu Menurunkan Kasus Covid-19

Muarabulian Zona Merah, Intensifikasi Vaksinasi di Jambi Belum Mampu Menurunkan Kasus Covid-19

Rapat penanganan Covid-19 di markas Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi di Kota Jambi, baru-baru ini. (Foto : Matra/HumasProvJambi)

(Matra, Jambi) – Penyebaran Covid-19 di Provinsi Jambi belum menunjukkan tanda-tanda reda kendati vaksinasi Covid-19 di daerah itu terus diintensifkan. Bahkan kasus positif Covid-10 di sembilan kabupaten dan dua kota di Provinsi Jambi terus meningkat. Sebanyak enam daerah di Provinsi Jambi hingga Rabu (28/4/2021) masuk zona oranye (rsiko sedang) penularan Covid-19 dan empat daerah lainnya zona kuning (risiko rendah). Kemudian puluhan desa di Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batanghari dan satu kelurahan di Kota Jambi sudah masuk zona merah (risiko tinggi) Covid-19.

Berdasarkan data yang dihimpun medialintassumatera.com di Posko Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Rabu (28/4/2021) pagi, total kasus positif Covid-19 di daerah tersebut sudah mencapai 7.420 kasus (bertambah 13 kasus). Kemudian kasus meninggal mencapai 109 kasus (tambah satu kasus). Sedangkan pasien Covid-19 yang sembuh di daerah itu higga Rabu mencapai 5.995 orang (bertambah delapan orang) dan pasien Covid-19 yang masih dirawat sekitar 1.316 orang.

Pengamatan medialintassumatera.com sepakan terakhir, meningkatnya kasus Covid -19 di Provinsi Jambi dipengaruhi menurunnya kepatuhan warga masyarakat di daerah itu terhadap protokol kesehatan, khususnya 3 M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir). Warga masyarakat Jambi yang tidak disiplin melaksanakan protokol kesehatan tidak hanay di tempat-tempat umum seperti pusat keramaian, melainkan juga dalam kegiatan-kegiatan keagamaan.

“Sudah payah sekarang ini. Warga Jambi semakin banyak yang tidak disiplin atau tidka patuh melaksanakan protokol kesehatan, khususnya 3 M. Hal ini tampak di tempat-tempat rekreasi seperti di Taman Tugu Keris Siginjai Kota Jambi di malam hari. Bahkan dalam berbagai kegiatan keagamaan pun, kepatuhan terhadap protokol kesehatan ini semakin menurun. Kondisi ini yang membuat kasus Covid-19 naik terus,”kata Ridho (40), warga Kota Jambi di Jambi, Rabu (28/4/2021).

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid – 19 Provinsi Jambi, Johansyah. (Foto : Matra/Ist)

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid – 19 Provinsi Jambi, Johansyah kembali mengingatkan agar seluruh lapisan masyarakat Jambi terus meningkatkan disiplin dalam pelaksanaan protokol kesehatan. Kepatuhan terhadap pelaksanaan 3 M semakin penting agar penularan Covid-19 bisa dibendung.

“Kami tetap mengingatkan seluruh lapisan masyarakat Jambi tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Apalagi saat ini Jambi sudah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro. Penerapan disiplin protokol kesehatan harus dilaksanakan hingga di tingkat rukun tetangga (RT), khususnya di bulan Ramadan ini,”paparnya.

Dijelaskan, meningkatnya kasus Covid-19 di daerah itu membuat ruang isolasi dan perawatan pasien Covid-19 penuh. Ruang isolasi dan perawatan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi, Rabu (28/4/2021) sudah penuh. Jumlah pasien Covid-19 yang diisolasi di rumah sakit tersebut saat ini sebanyak 56 orang.

Zona Merah

Secara terpisah, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Batanghari, dr Elfie Yennie mengatakan, pihaknya juga terus mengimbau warga masyarakat Batanghari meningkatkan disiplin terhadap pekasanaan  protokol kesehatan. Penggunaan masker, jaga jarak, rajin cuci tangan, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas harus terus ditingkatkan untuk mengurangi risiko penularanCovid-19 di daerah itu.

Dijelaskan, saat ini sebanyak lima kelurahan dan lima desa di Kecamatan Muarabulian, Kabupaten Batanghari masuk zona merah Covid-19.  Kelurahan yang masuk zona merah tersebut, Kelurahan Rengascondong, Teratai, Muarabulian, Pasar dan Sridadi. Kemudian desa yang zona merah di kecamatan tersebut, Desa Tenam, Aro 1, Sungai Buluh, Singkawang dan Desa Malapari.

“Terkait ditetapkannya Kecamatan Muarabulian sebagai zona merah, maka seluruh kelurahan dan desa di kecamatan itu wajib menerapkan PPKM skala mikro. Seluruh warga masyarakat di kecamatan itu sementara waktu dilarang mengadakan kerumunan sampai pemberitahuan lebih lanjut,”katanya.

Selain itu, lanjutnya kegiatan peribadahan di masjid dan akses keluar masuk ke lima kelurahan dan lima desa di Kecamatan Muarabulian juga dibatasi. Pembatasan kegiatan masyarakat di Kecamatan Muarabulian, Batanghari diperketat karena saat ini ada 17 kasus baru Covid-19 di kecamatan tersebut.

Sedangkan total kasus Covid-19 di daerah tersebut hingga Selasa (27/4/2021) sudah mencapai 668 orang. Pasien Covid-19 yang meninggal di daerah yang bertetangga dengan Kota Jambi tersebut sebanyak 19 orang. Sedangkan pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 472 orang dan dirawat 177 orang.

“Kami masih terus melakukan pelacakan kontak seluruh pasien Covid-19 tersebut. Pelacakan dilakukan terhadap anggota keluarga dan tempat kerja. Kami juga menyiapkan uji swab terhadap seluruh kontak pasien Covid-19 tersebut,”katanya. (Matra/AdeSM)



Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama