Bangunan atap dan tiang lorong jalan di terminal Alam Barajo, Kota Jambi rusak akibat tertimpa pohon tumbang di terminal tersebut, Selasa (13/4/2021). (Foto : Matra/Ist)
(Matra, Jambi) – Bangunan selasar (lorong) di terminal bus Alam Barajo, Kota Jambi rusak akibat tertimpa pohon besar yang tumbang di areal terminal tersebut. Penumpang, awak bus dan pegawai terminal belum bisa melintasi selasar untuk melakukan aktivitas di terminal itu hingga Rabu (14/4/2021) karena kerusakan bangunan selasar belum diperbaiki.
Koordinator Satuan Pelayanan (Korsatpel) atau Kepala Terminal Bus Alam Barajo, Kota Jambi di Jambi, Rabu (14/4/2021), pihaknya masih berusaha memperbaiki kerusakan bangunan selasar terminal yang rusak tertimpa pohon tersebut. Perbaikan tersebut penting agar penumpang yang hendak masuk ke terminal tidak sampai terganggu.
Dikatakan, kerusakan selasar terminal bus Alam Barajo, Kota Jambi tersebut cukup berat. Sebagian besar tiang kayu patah, kuda-kuda dan atap selasar peot. Orang tidak bisa melewati selasar yang rusak tersebut karena riskan tertimpa atap dan tiang.
“Para penumpang yang hendak masuk ke terminal tidak bisa melewati selasar tersebut, tetapi harus dari jalan lain di terminal. Kondisi selasar masih rawan karena sebagian tiangnya patah,”ujarnya.
Dijelaskan, pohon yang menimpa bangunan terminal Alam Barajo tersebut tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kota Jambi, Selasa (13/4//2021) sore. Hujan yang membuat tanah gembur disertai angin kencang membuat akar pohon di terminal tersebut tercabut, batang pohon patah, sehingga pohon pun tumbang.
Ibrahim meminta para penumpang, awak bus dan pegawai yang melakukan aktivitas di terminal Alam Barajo, Kota Jambi diminta waspada bencana di terminal akibat cuaca ekstrim. Bencana yang bisa mengancam orang yang melakukan aktivitas di terminal tersebut, yakni pohon tumbang, atap bangunan terbang dan bangunan roboh.
Sementara itu, angin puyuh (puting beliung) yang melanda Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi pekan lalu membuat sekitar 87 unit rumah dan fasilitas umum di daerah tersebut rusak. Angin puyuh menyebabkan atap rumah warga terbang.
Pelaksana Tugas (Plt) Camat Mersam, Batanghari, Apriyeldi mengatakan, kerusakan rumah paling banyak akibat angin puyuh di daerahnya terdapat di Kelurahan Kembang Paseban. Jumlah rumah warga yang rumahnya rusak di kelurahan tersebut mencapai 27 unit. Sedikitnya 111 jiwa warga kelurahan itu sempat mengungsi akibat atap rumahnya terbang.
“Kami sudah melaporkan jumlah warga yang terdampak angin puyuh tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Batanghari. Kami berharap, warga bisa segera dapat bantuan perbaikan rumah,”katanya.
Sementara berdasarkan perkiraan Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebanyak 33 daerah di Indonesia, termasuk Provinsi Jambi masih berpotensi dilanda cuaca ekstrim hingga beberapa pekan mendatang. Karena itu warga masyarakat di Jambi harus tetap waspada dampak cuaca ekstrim, khususnya angin puyuh, hujan lebat, bencana banjir dan longsor. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar