Bupati Merangin, Al Haris (depan) menanam bibit sawit untuk peremajaan kebun kelapa sawit di Kabupaten Merangin, baru-baru ini. (Foto:Matra/KominfoMerangin). |
(Matra, Jambi) – Kabupaten Merangin menjadi daerah paling berhasil melaksanakan peremajaan (replanting) perkebunan kelapa sawit dibandingkan delapan kabupaten lain di Provinsi Jambi. Selama tiga tahun terakhir (2018 – 2020), Kabupaten Merangin yang memiliki luas wilayah selitar 7.668,61 Kilometer (Km) persegi tersebut telah berhasil melakukan peremajaan perkebunan kelapa sawit sekitar 3.684 hektare (ha).
Bekat keberhasilan peremajaan perkebunan kelapa sawit tersebut, Kabupaten Merangin yang berpenduduk 354.052 jiwa tersebut menjadi salah satu percontohan peremajaan perkebunan kelapa sawit terbaik di Sumatera. Selama satu tahun terakhir sudah ada beberapa daerah di Sumatera yang melakukan studi banding mengenai peremajaan perkebunan kelapa sawit ke Kabupaten Merangin. Di antaranya, Dinas Perkebunan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Labuhan Batu Utara, Provinsi Sumatera Utara, Pemkab Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Muko-muko, Bengkulu dan Pemkab Solok, Provinsi Sumatera Barat.
Bupati Merangin, Al Haris di Bangko, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Kamis (4/3/2021) mengatakan, Pemerintah Pusat (Kementerian Pertanian) menilai Kabupaten Merangin menjadi daerah terbaik dalam peremajaan perkebunan kelapa sawit tidak hanya pada keberhasilan penanaman sawit, tetapi juga dalam proses tertib administrasi program peremajaan perkebunan kelapa sawit.
“Berkat keberhasilan peremajaan perkebunan kelapa sawit tersebut, Kabupaten Merangin mendapatkan bantuan program peremajaan kelapa sawit paling banyak di Indonesia. Selain itu daerah ini juga mendapatkan berbagai bantuan di bidang peralatan pertanian. Merangin akan mendapatkan bantuan satu unit eskavator. Mudah-mudahan dalam waktu dekat eskavator tersebut sudah dikirim ke Kabupaten Merangin untuk kelancaran program peremajaan sawit,”katanya.
Bantuan peremajaan perkebunan kelapa sawit dari Pemerintah Pusat untuk Kabupaten Merangin dilakukan secara bertahap. Bantuan peremajaan perkebunan kelapa sawit di Merangin tahun 2018 sekitar 550 ha, tahun 2019 sekitar 1.108 ha dan 2020 sekitar 2.206 ha. Jadi selama tiga tahun terakhir, Merangin sudah mendapatkan bantuan peremajaan perkebunan kelapa sawit sekitar 3.684 ha.
Salah satu areal perkebunan kelapa sawit yang sudah berumur tua dan kurang terawat di Kabupaten Merangin. (Foto : Matra/Ist) |
Sawit Tua
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Merangin, Koprawi mengatakan, saat ini sudah banyak kebun sawit di Merangin mengalami penurunan produksi akibat tanaman sawit yang sudah tua. Luas kelapa sawit tua di Merangin mencapai 21.595 ha. Karena itulah daerah tersebut melakukan peremajaan perkebunan kelapa sawit dengan cepat dan baik.
"Sebaran tanaman kelapa sawit tua di Merangin dan kini sudah mulai diremajakan, yakni di Kecamatan Tabir Selatan, Tabir Ilir, Pamenang, Renah Pamenang, Pamenang Selatan dan Pamenang Barat,"katanya.
Dikatakan, peremajaan kelapa sawit di Merangin dilakukan secara berkelompok. Baik gabungan kelompok tani, kelompok tani maupun koperasi unit desa. Setiap kelompoknya bisa mengajukan peremajaan kebun sawit minimal 50 ha untuk 20 orang petani. Syarat tanaman sawit yang bisa diremajakan, yakni berumur lebih 25 tahun, produksi kurang dari 10 ton/ha dan sumber bibit asalnya tidak jelas.
“Bantuan peremajaan kelapa sawit di Merangin rata-rata Rp 30 juta/ha. Bantuan tersebut merupakan hibah. Pengajuan bantuan disampaikan kepada Dinas Peternakan dan Perkebunan Merangin,”ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jambi, Agusrizal di Jambi baru-baru ini mengatakan, pandemi Covid-19 satu tahun terakhir berdampak besar terhadap peremajaan kelapa sawit di Jambi. Realisasi peremajaan perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi tahun lalu hanya sekitar 3.491 ha atau hanya 14 % dari target peremajaan perkebunan kelapa sawit di daerah itu sekitar 24.800 ha.
Agusrizal mengatakan, daerah di Jambi yang mengajukan peremajaan kebun sawit di Jambi tahun lalu hanya tujuh, yakni Kabupaten Muarojambi sekitar 5.000 ha, Kabupaten Batanghari (4.000 ha), Tanjungjabung Barat (5.500 ha), Sarolangun (1.100 ha), Merangin (4.000 ha), Tebo (3.200 ha) dan Bungo (2.000 ha).
Dijelaskan, Dinas Perkebunan Provinsi Jambi menyiapkan bibit sawit unggul tahun lalu sekitar 1.000.600 batang. Sedangkan bibit sawit yang dibutuhkan untuk peremajaan 24.800 ha kebun sawit di Jambi tahun lalu mencapai 4.000.500 batang. Bibit sawit tersebut berasal dari Sriwijaya, Sumatera Selatan, Medan, Sumatera Utara dan Batam, Kepulauan Riau.
Agusrizal mengatakan, luas perkebunan kelapa sawit di Provinsi Jambi saat ini mencapai 791.025 ha. Sekitar 323.452 ha perkebunan kelapa sawit swasta dan 67.573 perkebunan kelapa sawit rakyat. Perkebunan kelapa sawit yang membutuhkan peremajaan di daerah tersebut mencapai 64.115 ha, terdiri dari kebun sawit swadaya sekitar 1.830 ha dan kebun sawit rakyat (plasma) sekitar 61.285 ha. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar