Anggota Tim Badan Search and Rescue (SAR) Nasional (Basarnas) Jambi melakukan pencarian korban tenggelam di Sungai Batanghari baru-baru ini. (Foto: Matra/Basarnas Jambi)
(Matra, Jambi) – Sungai terpanjang di Sumatera, yakni Sungai Batanghari masih terus menelan korban jiwa di musim hujan saat ini. Sejak Januari – Februari ini, sungai yang memiliki panjang sekitar 870 kilometer (Km) dan lebar rata-rata 300 meter tersebut sudah menelan korban jiwa. Warga Jambi banyak tewas tenggelam di sungai tersebut akibat melakukan kegiatan di sungai ketika sungai sedang meluap.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jambi, Bachyuni Deliansyah melalui Kepala Seksi (Kasi) Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jambi, Ismail di Jambi, Minggu (14/2/2021) menjelaskan, salah satu korban tenggelam di Sungai Batanghari yang belum ditemukan hingga Minggu (14/2/2021), yaitu Ruslaida (55), warga Rukun Tetangga (RT) 05 Desa Jelutih, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari, Provinsi Jambi.
“Korban yang diketahui mengidap penyakit ayam diduga tenggelam terseret arus sungai ketika melakukan aktivitas di Sungai Batangtembesi (bagian Sungai Batanghari) Jumat (12/2/2021),”katanya.
Dijelaskan, beberapa saat setelah diketahui tenggelam, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Batanghari, Badan Sar Nasional (Basarnas), pihak kepolisian dan warga masyarakat sekitar langsung melakukan pencarian. Namun hingga tiga hari pencarian, Jumat – Minggu (12 – 14/2/2021), jasad korban belum ditemukan.
“Jumlah personil BPBD, Basarnas, TNI dan kepolisian yang dikerahkan mencari korban mencapai 20 orang. Sedangkan fasilitas yang digunakan melakukan pencarian korban antara lain perahu dan set mesin, tenda posko, peralatan penerangan, senter polarion, senter kepala tiga unit, kantong jenazah dan peralatan pendukung operasi pencarian lainnya,”ujarnya.
Kurang Waspada
Bachyuni Deliansyah lebih lanjut menjelaskan, sejak Januari – Februari ini, warga Jambi yang tewas tenggelam di Sungai Batanghari sudah ada sembilan orang. Warga Jambi yang tenggelam di sungai tersebut berada di Kabupaten Sarolangun, Batanghari, Tebo dan Muarojambi. Seluruh korban tenggelam di Sungai Batanghari itu terseret arus deras ketika melakukan aktivitas di sungai yang sedang meluap.
Dikatakan, sebelumnya, Bembi (20), pemuda Desa Pematang Pulai, Kecamatan Sekernan, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi ditemukan tewas tenggelam di Sungai Batanghari, Rabu (27/1/2021). Empat korban tenggelam di Sungai Batanghari yang juga ditemukan meninggal akhir Januari lalu, yakni Ari (20), warga Desa Tengah Ulu, Kabupaten Tebo, Majid (46) warga Desa Teluk Kembang, Kecamatan Bathin VIII, Kabupaten Sarolangun, M Madun (20) dan seorang rekannya, warga Desa Pasar Pelawan, Kecamatan Pelawan Sarolangun, Provinsi Jambi.
Menurut Bachyuni, Sungai Batanghari sering menelan korban jiwa setiapkali meluap akibat tingginya curah hujan. Ketika Sungai Batanghari meluap tahun 2020 misalnya, sebanyak enam orang warga Kabupaten Batanghari tewas tenggelam terseret arus sungai. Kemudian pada tahun 2019, jumlah warga Jambi yang tewas tenggelam di Sungai Batanghari sebanyak delapan orang.
“Kami kembali mengimbau warga masyarakat Jambi tidak melakukan aktivitas di daerah aliran sungai (DAS) Batanghari di saat Sungai Batanghari meluap. Kalangan orang tua juga kami minta mengawasi anak-anak dan anggota keluarga lainnya agar tidak melakukan aktivitas di tengah meluapnya Sungai Batanghari,”katanya.
Sementara itu Staf Basarnas Provinsi Jambi, Luthfi di Jambi, Minggu (14/2/2021) mengatakan, selama tahun 2021 ini, jumlah korban tewas tenggelam di sungai dan di laut wilayah Provinsi Jambi mencapai 10 orang. Sedangkan korban tenggelam di sungai dan di laut tahun 2020 mencapai 30 orang.
“Mencegah terus bertambahnya korban tewas akibat tenggelam di akibat luapan sungai dan ombak besar di laut Jambi, warga masyarakat Jambi kami imbau kembali ekstra hati-hati melakukan kegiatan di sungai dan laut,”katanya. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar