. Siswa dan Guru Lega, 341 SMA di Provinsi Jambi Mulai Kegiatan Belajar Tatap Muka

Siswa dan Guru Lega, 341 SMA di Provinsi Jambi Mulai Kegiatan Belajar Tatap Muka

Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi yang kini menjabat Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jambi, Sudirman (tiga dari kiri) didampingi Wakil Bupati Merangin, H Mashuri (kanan) mencanangkan kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat se-Provinsi Jambi di SMA Negeri 12 Desa Pinang Merah, Kecamatan Pamenang Barat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Selasa (16/2/2021). (Foto : Matra/DinasKominfoMerangin)

(Matra, Jambi) – Sebagian siswa dan guru sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat di Provinsi Jambi yang selama ini terkungkung oleh kegiatan belajar mengajar (KBM) secara dalam jaringan (daring) atau online kini mulai lega. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi memutuskan untuk memulai KBM tatap muka SMA/sederajat di tiga kabupaten di provinsi itu mulai Rabu (17/2/2021). 

KBM tatap muka tersebut digelar menyusul melandainya kasus Covid-19 di daerah itu dan adanya kemampuan sekolah menyiapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan. Jumlah SMA dan sederajat yang akan memulai KBM tatap muka di provinsi itu sebanyak 341 sekolah.

Pencanangan KBM tatap muka SMA dan sederajat di Provinsi Jambi tersebut dilakukan Pelaksana Harian (Plh) Gubernur Jambi, Sudirman di SMA Negeri 12 Desa Pinang Merah, Kecamatan Pamenang Barat, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, Selasa (16/2/2021). Turut hadir pada pencanangan KBM tatap muka tingkat SMA dan sederajat tersebut, Wakil Bupati Merangin, H Mashuri.

Menurut Sudirman, untuk tahap pertama, pelaksanaan KBM tatap muka SMA dan sedarajat di Provinsi Jambi baru dilakukan di tiga kabupaten yang kasus Covid-19-nya mulai melandai, yakni di  Kabupaten Merangin, Sarolangun dan Bungo. SMA yang melaksanakan KBM tatap muka di tiga kabupaten tersebut sebanyak 189 sekolah, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 135 sekolah dan SMA Luar Biasa sebanyak 17 sekolah. 

“Seluruh sekolah yang melaksanakan KBM tatap muka di tiga kabupaten di Jambi mulai besok, Rabu (17/2/2021) sudah memenuhi syarat dari segi protokol kesehatan (prokes), persetujuan orangtua dan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi,”ujarnya. 

Sedangkan KBM tatap muka tingkat SMA dan sedarajat di enam kabupaten lainnya dan dua kota masih menunggu perkembangan atau situasi. Untuk sementara, SMA dan sederajat di Kabupaten Muarojambi, Batanghari, Tebo, Tanjungjangjabung Barat, Tanjungjabung Timur, Sarolangun, Kerinci,  Kota Jambi dan Kota Sungaipenuh masih tetap melakukan KBM secara dalam online.

"Jika situasi sudah memungkinkan, kasus Covid-19 menurun, KBM SMA dan sedarajat di enam kabupaten dan dua kota tersebut bisa dilaksanakan,"katanya.

Jangan Berkurang

Sudirman mengharapkan, proses KBM tatap muka tingkat SMA dan sederajat di daerah itu dilakukan dengan pembatasan jumlah siswa yang hadir di sekolah setiap hari hanya 50 % dari total jumlah siswa di setiap sekolah. Jadi KBM tatap muka bukan dengan sistem shift atau pembatasan jam belajar, melainkan pembatasan jumlah siswa yang hadir di sekolah.

Dikatakan. jumlah SMA dan sedarajat yang melaksanakan KBM tatap muka di Jambi diharapkan tidak berkurang, melainkan terus bertambah. Hal itu bisa dicapai bila kasus positif Covid-19 di Jambi terus berkurang. Namun jika ada sekolah yang siswanya positif  Covid-19, sekolahnya bisa ditutup sementara paling sedikit tiga hari.

 ‘’Kami berharap seluruh SMA dan sederajat di Jambi yang sudah memulai KBM tatap muka ini jangan sampai jadi klaster Covid-19. Untuk itu para guru, anak didik, para wali murid harus bersama-sama mematuhi protokol kesehatan, khususnya 3M, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir dan menjaga jarak,”katanya.

Dikatakan, seluruh kepala sekolah SMA dan sederajat yang melaksanakan KBM tatap muka di Jambi memiliki tanggung jawab penuh terhadap kelangsungan KBM tatap muka tersebut. Jika menemui kendala, khususnya adanya muncul kasus positif Covid-19 di sekolah, kepala sekolah bisa langsung koordinasi dengan kepala dinas kabupaten lalu disampaikan kepada Plh Gubenur Jambi.

Menurut Sudirman, KBM tatap muka SMA dan sedarajat di tiga kabupaten di Jambi akan dievaluasi setiap dua bulan sekali. Bila KBM tatap muka lancar dan tidak ada muncul kasus Covid-19, KBM tatap muka akan terus dilanjutkan. Tetapi bila muncul kasus Covid-19 di sekolah, KBM tatap muka di sekolah itu akan dihentikan.

Sudirman mengatakan, seluruh SMA dan sedarajat yang melaksanakan KBM tatap muka di Merangin, Sarolangun dan Bungo harus tetap memperhatikan ketersediaan sarana mencuci tangan dengan sabun di air mengalir, ruang fasilitas kesehatan, termogan (pengukur suhu tubuh), pembatasan jarak tempat duduk siswa di kelas dan kedisiplinan siswa mamaki masker.

‘’Saya melihat di SMA Negeri 12 Merangin ini sudah ada klinik kesehatannya dan ini sangat bangus sekali. Begitu juga dengan tempat mencuci tangan dengan sabun yang tersedia di depan setiap kelas,’’katanya.

Menurut Sudirman, keberadaan Satgas Covid-19 di setiap SMA dan sedrajat yang melaksanakan KBM tatap muka di Jambi sangat diperlukan. Hal itupenting agar pihak sekolah bisa lebic mudah koordinasi dan melaporkan semua kegiatan sekolah kepada Satgas Covid-19 kabupaten hingga provinsi.

 “Karena itu saya minta agar seluruh SMA dan sederajat yang melaksanakan KBM tatap muka di Jambi melakukan kerja sama dengan Satgas Covid-19. Jika muncul kasus Covid-19 di sekolah, pihak sekolah dapat segera melakukan penanganan dan evaluasi KBM tatap muka,”katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 12 Merangin, Henang Priyanto pada kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya siap melaksanakan KBM tatap muka. Seluruh fasilitas protokol kesehatan di sekolah tersebut sudah tersedia. Pihaknya juga akan menyiapkan rumah isolasi mengantisipasi adanya siswa dan guru yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Dijelaskan, SMA Negeri 12 Merangin yang merupakan sekolah unggulan di Provinsi Jambi menjadi percontohan pelaksanaan KBM tatap muka di Provinsi Jambi. Uji coba KBM tatap muka tersebut berlangsung selama tiga bulan. Jika tidak ada masalah, KBM tatap muka akan terus dilanjutkan.

“Kami berupaya melakukan KBM tatap muka ini agar pembelajaran yang selama ini secara daring dan kurang efektif bisa dilakukan dengan pembelajaran tatap muka yang jauh lebih baik,”katanya. (Matra/AdeSM)



Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama