. Kemarau Mengancam, Jambi Waspada Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di Empat Kabupaten

Kemarau Mengancam, Jambi Waspada Kebakaran Hutan dan Lahan Gambut di Empat Kabupaten

Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, Dr Hari Nur Cahya Murni  (Foto : Matra/KominfoJambi)

(Matra, Jambi) – Provinsi Jambi meningkatkan kewaspadaan kebakaran hutan dan lahan (karhutlah) pada kawasan gambut di empat kabupaten mengantisipasi musim kemarau di daerah itu beberapa bulan ke depan. Empat kabupaten yang rawan kebakaran hutan dan lahan di Jambi tersebut, Kabupaten Muarojambi, Batanghari, Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur.

“Keempat kabupaten tersebut rawan karhutla karena masih banyak pengembangan perkebunan kelapa sawit. Para petani dan pengusaha yang membuka dan membersihkan lahan perkebunan kelapa sawit di empat kabupaten tersebut harus diawasi agar mereka jangan ada yang membakar. Jadi kita fokus pada pencegahan karhutlah agar karhutlah tidak sampai terjadi dan meluas,”kata  Penjabat (Pj) Gubernur Jambi, Dr Hari Nur Cahya Murni di Jambi, Selasa (23/2/2021).

Dikatakan, berdasarkan hasil Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Karhutla secara virtual dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (22/2/2021), pencegahan karhutlah di setiap daerah, termasuk Jambi harus dilakukan secara dini. Pencegahan dini karhutlah di setiap desa bisa dilakukan memanfaatkan anggaran yang bersumber dari dana desa.

“Bila dana desa bisa dimanfaatkan mencegah karhutlah secara dini di Jambi, karhutlah dapat dicegah. Jika pencegahan karhutlah secara dini terabaikan, sehingga muncul karhutlah yang meluas, penanggulangan karhutlah tersebut akan sulit dan memakan biaya besar,”katanya.

Menurut Selain itu, Hari Nur Cahya Murni, pengendalian karhutla tahun lalu memanfaatkan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) dari APBD yang bisa digunakan untuk bencana maupun hal-hal yang mendesak. Kemudian pencegahan karhutlah di daerah rawan daerah rawan juga bisa memanfaatkan anggaran dari pemerintah pusat.

“Untuk memanfaatkan anggaran tersebut dalam penanggulangan karhutlah, butuh dukungan dari kementerian/lembaga yang terkait. Anggaran tersebut bisa dialokasikan membantu masyarakat membuka lahan tanpa membakar,"ujarnya.

Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi termasuk salah satu daerah paling rawan kebakaran hutan dan lahan. Setiap musim kemarau daerah itu selalu dilanda kebakaran hutan dan lahan. Bupati Muarojambi, Masnah Busro (kanan) ketika memadamkan kebakaran hutan bersama aparat keamanan di Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muarojambi, Agustus 2019. (Foto: Matra/AdeSM)

Patroli Udara

Sementara itu, Kapolda Jambi Irjen Pol Albertus Rachmad Wibowo mengatakan, jajaran Polda Jambi dan Komando Rayon Militer (Korem) 042/Garuda Putih (Gapu) Jambi sudah melakukan berbagai upaya mencegah karhutlah. Kapolda Jambi dan Danrem 042/Gapu Jambi, Brigjen TNI Muhammad Zulkifli telah melakukan patroli karhutlah lewat udara di daerah Medak, Tanjungjabung Timur baru-baru ini. Daerah tersebut merupakan konsensi hutan gambut. Pemiliknya sudah tidak mampu mengelola areal hutan gambut yang mereka kuasai.

“Kami sudah bertemu dengan pemiliknya dan akan segera melakukan optimalisasi berupa revitalisasi sekat kanal bersama - sama dengan pengelola hutan di areal tersebut,"katanya.

Dikatakan, untuk melakukan revitalisasi kanal di areal konsesi perusahaan di wilayah Medak, Tanjungjabung Timur tersebut, Polda Jambi dan Korem 042/Gapu Jambi mengerahkan pasukan. Revitalisasi kanal di hutan gambut rawan karhutlah tersebut  penting guna menjaga tinggi muka air tanah, sehingga areal yang berpotensi terbakar tetap basah.

“Kami juga telah melakukan optimalisasi potensi masyarakat, baik tokoh adat, tokoh agama, tokoh masyarakat dan petugas kepolisian dan TNI di wilayah desa untuk bergerak cepat memadamkan karhutlah jika mengetahui muncul titik api,”katanya.

Albertus Rachmad Wibowo mengatakan, selama bulan Februari ini, setidaknya sudah terjadi kebakaran di empat lokasi di Jambi. Dua lokasi karhutlah tersebut terjadi di Kabupaten Tanjungjabung Barat. Seorang pelaku pembakaran hutan dan lahan tersebut sudah ditangkap dan ditahan. Luas lahan yang dibakar pelaku mencapai 1,2 hektare (ha). Selain itu seorang pembakar lahan di Tanjungjabung Timur dan seorang lagi di Muarojambi juga diamankan. Mereka membakar di lahan gambut.

Menurut Albertus Rachmad Wibowo, mendeteksi atau memantau lokasi karhutlah di Muarojambi, Tanjungjabung Barat dan Tanjungjabung Timur melalui jalur darat sangat sulit karena akses jalan tidak ada. Untuk menjangkau lokasi-lokasi karhutlah di daerah-daerah gambut tersebut harus menggunakan kapal melewati sekat kanal.

“Kesulitan melewati kanal tersebut, yaitu untuk memindahkan jalur kapal dari satu kawasan ke kawasan lainnya. Untuk melalui kanal-kanal di lokasi kawasan yang memiliki ketinggian berbeda, kapal harus diangkat,”katanya.

Sementara itu, Danrem 042/Gapu Jambi, Brigjen TNI Muhammad Zulkifli mengatakan, pihaknya mulai awal Maret nanti akan memeriksa kelengkapan petugas pemadam dan peralatan pemadam karhutlah seluruh perusahaan di Jambi.  Selain itu kelengkapan tenaga dan alat pemadam karhutla pemerintah juga diperiksa, mulai dari tenaga dan alat pemadam kebakaran karhutla Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Korem 042/Gapu Jambi, Polda Jambi dan pemerintah kabupaten.

"Kami akan langsung mengecek kelengkapan peralatan karhutlah perusahaan ke lapangan. Jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit, karet, kehutanan dan migas di Jambi mencapai 170-an. Kelengkapan peralatan pemadaman karhutlah di semua perusahaan harus dicek. Pengecekan penting untuk mengetahui kesiapan mereka melaksanakan dan mengantisipasi terjadinya karhutlah,”ujarnya.  

Sementara itu berdasarkan catatan MediaLintasSumatera.Com (Matra), luas karhutlah di Provinsi Jambi tahun 2020 hanya mencapai 1.132 Ha. Luas karhutlah di Jambi itu turun dibanding karhutlah di daerah itu tahun 2019 sekitar 11.736 Ha. (Matra/AdeSM)


Berita Lainya

There is no other posts in this category.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama