Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abunjani Bangko, Merangin,
Berman Saragih (kiri) ketika mendapatkan suntikan vaksin di RSUD
Abunjani Bangko, Rabu (3/2/2021). (Foto : Matra/Ist)
(Matra, Jambi) – Vaksinasi massal untuk 181 juta penduduk Indonesia yang diawali dengan vaksinasi terhadap sekitar 55.000 orang pedagang pasar Tanah Abang, Jakarta Selatan, Rabu (17/2/2021) akan dilanjutkan di seluruh daerah di Indonesia. Provinsi Jambi merencanakan melakukan vaksinasi Covid-19 tahap II terhadap 505.199 orang penduduk Jambi mulai akhir Februari ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, Sudirman di Jambi, Kamis (18/2/2021) menjelaskan, Pemprov Jambi kini masih menunggu pengiriman vaksin Sinovac dari Kementerian Kesehatan untuk pelaksanaan vaksinasi tahap II. Saat ini pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jambi masih melakukan pendataan sasaran vaksinasi.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, Sudirman di Jambi, Kamis (18/2/2021) menjelaskan, Pemprov Jambi kini masih menunggu pengiriman vaksin Sinovac dari Kementerian Kesehatan untuk pelaksanaan vaksinasi tahap II. Saat ini pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jambi masih melakukan pendataan sasaran vaksinasi.
Dijelaskan, berdasarkan pendataan sementara, jumlah penduduk Jambi yang akan divaksinasi tahap II mencapai 505.199 orang. Penduduk Jambi yang akan divaksinasi tersebut terdiri dari pedagang sekitar 250.095 orang, aparatur sipil negara (ASN) sekitar 47.081 orang, petugas pelayanan publik (45.133 orang) dan petugas keamanan (13.523 orang).
“Kelompok masyarakat lain yang menjadi sasaran vaksinasi, yakni petugas/pekerja transportasi umum sekitar 4.554 orang, tokoh agama dan tokoh masyarakat (1.194 orang), anggota DPRD (451 orang), petugas pariwisata (250 orang) dan pejabat negara (12 orang),”katanya.
“Kelompok masyarakat lain yang menjadi sasaran vaksinasi, yakni petugas/pekerja transportasi umum sekitar 4.554 orang, tokoh agama dan tokoh masyarakat (1.194 orang), anggota DPRD (451 orang), petugas pariwisata (250 orang) dan pejabat negara (12 orang),”katanya.
Menurut Sudirman, pihaknya sudah meminta seluruh jajaran dinas kesehatan provinsi, kabupaten dan kota di Jambi mempercepat pendataan warga masyarakat yang akan divaksinasi. Percepatan pendataan saran vaksinasi tersebut penting untuk mempermudah pelaksanaan vaksinasi setelah vaksin tiba nanti di Jambi.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Raflijar mengatakan, jumlah petugas vaksinasi (vaksinator) yang disiapkan untuk pelaksanaan vaksinasi massal di daerah itu mencapai 1.420 orang. Vaksinasi di Provinsi Jambi bisa dilaksanakan di 207 puskesmas, 40 rumah sakit dan satu klinik kesehatan.
Terkait realisasi vaksinasi tahap I khusus tenaga kesehatan dan pejabat pemerintah yang dimulai 14 Januari 2021, Raflizar mengatakan, sudah cukup tinggi. Realisai vaksinasi tenaga kesehatan dan pejabat pemerintah di Jambi hingga pertengahan Februari ini sudah mencapai 17.547 orang atau 73,58 % dari 23. 848 orang tenaga kesehatan yang tedaftar sebagai penerima vaksinasi di daerah itu.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Raflijar mengatakan, jumlah petugas vaksinasi (vaksinator) yang disiapkan untuk pelaksanaan vaksinasi massal di daerah itu mencapai 1.420 orang. Vaksinasi di Provinsi Jambi bisa dilaksanakan di 207 puskesmas, 40 rumah sakit dan satu klinik kesehatan.
Terkait realisasi vaksinasi tahap I khusus tenaga kesehatan dan pejabat pemerintah yang dimulai 14 Januari 2021, Raflizar mengatakan, sudah cukup tinggi. Realisai vaksinasi tenaga kesehatan dan pejabat pemerintah di Jambi hingga pertengahan Februari ini sudah mencapai 17.547 orang atau 73,58 % dari 23. 848 orang tenaga kesehatan yang tedaftar sebagai penerima vaksinasi di daerah itu.
Dijelaskan, para tenaga kesehatan di Jambi yang belum divaksinasi pada tahap I umumnya mereka yang mengalami kondisi kesehatan kurang prima, yakni tenakan darah tinggi dan memiliki penyakit penyerta (komorbid).
Namun dengan adanya ketentuan baru dari Kementerian Kesehatan bahwa orang yang memiliki tekanan darah 180 ke bawah dan lanjut usia sudah bisa divaksinasi, maka vaksinasi terhadap tenaga kesehatan akan dilanjutkan.
“Tetapi vaksinasi dilaksanakan dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatan penerima vaksinasi. Hal itu penting agar vaksinasi tetap aman bagi penerima vaksinasi,”katanya. (Matra/AdeSM)
“Tetapi vaksinasi dilaksanakan dengan tetap memperhatikan kondisi kesehatan penerima vaksinasi. Hal itu penting agar vaksinasi tetap aman bagi penerima vaksinasi,”katanya. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar