Kiriman vaksin Sinovac yang diterima Provinsi Jambi langsung disimpan di gudang farmasi Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, baru-baru ini. (Foto : Matra/Ist)
(Matra, Jambi) – Delapan kabupaten di Provinsi Jambi segera melakukan vaksinasi terhadap 8.411 orang tenaga kesehatan di delapan kabupaten dan satu kota menyusul adanya tambahan vaksin sekitar 17.240 dosis untuk daerah itu. Vaksinasi terhadap ribuan tenaga kesehatan di delapan dan satu kota di Provinsi Jambi sempat tertunda dua pekan akibat kurangnya persediaan vaksin di Jambi.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah di Jambi, Selasa (26/1/2021) menjelaskan, vaksinasi terhadap 8.411 orang tenaga kesehatan di delapan kabupaten dan satu kota di Provinsi Jambi dipastikan sudah bisa dilaksanakan pekan ini. Saat ini persediaan vaksin di Jambi sudah ada sekitar 37.040 dosis menyusul adanya tambahan 17.240 dosis vaksin dari Kementerian Kesehatan, Senin (25/1/2021).
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Jambi, Johansyah di Jambi, Selasa (26/1/2021) menjelaskan, vaksinasi terhadap 8.411 orang tenaga kesehatan di delapan kabupaten dan satu kota di Provinsi Jambi dipastikan sudah bisa dilaksanakan pekan ini. Saat ini persediaan vaksin di Jambi sudah ada sekitar 37.040 dosis menyusul adanya tambahan 17.240 dosis vaksin dari Kementerian Kesehatan, Senin (25/1/2021).
Menurut Johansyah, jumlah vaksin Sinovac produksi PT Biofarma Bandung, Jawa Barat yang didistribusikan Kementerian Kesehatan ke Provinsi Jambi hingga Selasa (26/1/2021) sudah mencapai 48.440 dosis. Distribusi vaksin tahap pertama ke Jambi, Senin (4/1/2021) mencapai 20.000 dosis. Kemudian Jambi menerima tambahan vaksin sekitar 11.200 dosis, Rabu (13/1/2021). Selanjutnya Jambi juga mendapat tambahan vaksin sekitar 17.240 dosis, Senin (25/1/2021).
Menurut Johansyah, daerah yang sudah melaksanakan vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan di Provinsi Jambi sejak Jumat (15/1/2021) hingga Selasa (26/1/2021) baru dua, yaitu Kota Jambi dan Kabupaten Muarojambi. Jumlah vaksin Sinovac yang didistribusikan ke dua daerah itu sejak Rabu (13/1/2021) sekitar 17.640 dosis. Sekitar 14.240 dosis vaksin tersebut didistribusikan ke Kota Jambi untuk 7.258 orang tenaga kesehatan di Kota Jambi dan 3.400 dosis didistribusikan untuk 1.722 orang tenaga kesehatan di Kabupaten Muarojambi.
“Sejak pencanangan vaksinasi Covid-19, Kamis (14/1/2021), baru 8.980 orang tenaga kesehatan di Jambi yang mendapat jatah vaksinasi, yakni di Kota Jambi dan Muarojambi. Sedangkan 8.411 orang atau 30,7 % dari total 27.391 orang tenaga kesehatan yang terdaftar sebagai penerima vaksinasi di delapan kabupaten dan satu kota belum divaksinasi akibat persediaan vaksin terbatas hanya 13.000 dosis,”katanya.
Realisasi 24 % “Sejak pencanangan vaksinasi Covid-19, Kamis (14/1/2021), baru 8.980 orang tenaga kesehatan di Jambi yang mendapat jatah vaksinasi, yakni di Kota Jambi dan Muarojambi. Sedangkan 8.411 orang atau 30,7 % dari total 27.391 orang tenaga kesehatan yang terdaftar sebagai penerima vaksinasi di delapan kabupaten dan satu kota belum divaksinasi akibat persediaan vaksin terbatas hanya 13.000 dosis,”katanya.
Sementara itu cakupan vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan di Kota Jambi dan Kabupaten Muarojambi belum mencapai target. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Jambi, Erwandi di Kota Jambi, Selasa (26/1/2021) mengatakan, cakupan vaksinasi di Kota Jambi hingga Senin (25/1/2021) baru mencapai 24 %.
“Dari sekitar 7.258 orang tenaga kesehatan yang terdaftar sebagai peneirma vaksinasi tahap pertama di Kota Jambi baru mencapai 1.741 orang atau 24 %. Vaksinasi terhadap seluruh tenaga kesehatan di Kota Jambi ditargetkan bisa selesai akhir Februari,”katanya.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan Kabupaten Muarojambi, Yes Isman mengatakan, cakupan vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan di daerah itu hingga Senin (25/1/2021) sudah mencapai 866 orang atau sekitar 50 % dari 1.722 orang tenaga kesehatan yang terdaftar sebagai penerima vaksinasi di daerah tersebut.
“Secara nasional, Kabupaten Muarojambi masuk peringkat ketiga dalam cakupan vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan ini. Kami menargetkan, vaksinasi di Muarojambi sudah tuntas awal Februari nanti,”katanya.
“Dari sekitar 7.258 orang tenaga kesehatan yang terdaftar sebagai peneirma vaksinasi tahap pertama di Kota Jambi baru mencapai 1.741 orang atau 24 %. Vaksinasi terhadap seluruh tenaga kesehatan di Kota Jambi ditargetkan bisa selesai akhir Februari,”katanya.
Secara terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Kesehatan Kabupaten Muarojambi, Yes Isman mengatakan, cakupan vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan di daerah itu hingga Senin (25/1/2021) sudah mencapai 866 orang atau sekitar 50 % dari 1.722 orang tenaga kesehatan yang terdaftar sebagai penerima vaksinasi di daerah tersebut.
“Secara nasional, Kabupaten Muarojambi masuk peringkat ketiga dalam cakupan vaksinasi tahap pertama untuk tenaga kesehatan ini. Kami menargetkan, vaksinasi di Muarojambi sudah tuntas awal Februari nanti,”katanya.
Siapkan Rp 20 Miliar
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jambi, Johansyah mengatakan, Pemprov Jambi menyiapkan sekitar Rp 20 miliar dana pengadaan vaksinasi mandiri Covid-19 menyusul terbatasnya jumlah vaksin yang didistribusikan Pemerintah Pusat untuk Jambi. Dana vaksinasi mandiri tersebut bersumber dari belanja tidak terduga Provinsi Jambi.
“Vaksinasi mandiri tersebut dikhususkan untuk warga masyarakat Jambi yang tidak mendapatkan jatah vaksin dari pemerintah pusat. Pemprov Jambi sedang mempersiapkan pembelian vaksin tersebut. Vaksinasi mandiri di Jambi diharapkan sudah bisa dilaksanakan akhir Februari nanti,”katanya.
Menurut Johansyah, vaksin yang akan dibeli tersebut kemungkinan berbeda dengan vaksin Sinovak produksi PT Biofarma Bandung yang diberikan pemerintah pusat. Namun pembelian akan vaksin tersebut tetap dikonsultasikan kepada Kementerian Kesehatan.
“Rekomendasi Kementerian Kesehatan harus ada untuk pembelian vaksin tersebut agar tidak terjadi kekeliruan. Vaksin yang akan kita beli tentunya vaksin yang sudah lolos uji Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan memiliki sertifikasihalal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kebutuhan vaksin di Jambi mencapai 2,2 juta dosis,”katanya. (Matra/AdeSM)
“Vaksinasi mandiri tersebut dikhususkan untuk warga masyarakat Jambi yang tidak mendapatkan jatah vaksin dari pemerintah pusat. Pemprov Jambi sedang mempersiapkan pembelian vaksin tersebut. Vaksinasi mandiri di Jambi diharapkan sudah bisa dilaksanakan akhir Februari nanti,”katanya.
Menurut Johansyah, vaksin yang akan dibeli tersebut kemungkinan berbeda dengan vaksin Sinovak produksi PT Biofarma Bandung yang diberikan pemerintah pusat. Namun pembelian akan vaksin tersebut tetap dikonsultasikan kepada Kementerian Kesehatan.
“Rekomendasi Kementerian Kesehatan harus ada untuk pembelian vaksin tersebut agar tidak terjadi kekeliruan. Vaksin yang akan kita beli tentunya vaksin yang sudah lolos uji Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan memiliki sertifikasihalal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Kebutuhan vaksin di Jambi mencapai 2,2 juta dosis,”katanya. (Matra/AdeSM)
Posting Komentar