Panitia Lelang Terkecoh, Ternyata M Nuh Buruh Harian Lepas
![]() |
Muhammad Nuh. Ia merupakan warga RT/RW 020/000, Desa Sungai Asam, Kecamatan Pasar Jambi, Provinsi Jambi.(Istimewa) |
(Matra, Jambi)-Warga Kota Jambi mendadak jadi perbincangan publik karena ada seorang nama Muhammad Nuh atau M Nuh yang mengaku sebagai pengusaha berani menangkan lelang motor listrik Gesits produk lokal yang bertanda tangan Presiden Jokowi dengan nilai Rp 2,5 Miliar.
Motor Gesits itu dilelang secara virtual pada konser “Berbagai Kasih Bersama Bimbo” yang diprakarsai MPR RI bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Acara disiarkan secara langsung dari studio TVRI pukul 19.30-22.00 WIB dengan dimeriahkan sejumlah artis secara virtual pada Minggu (17/5/2020).
Sontak banyak media menuliskan siapa sosok M Nuh yang berani melelang motor yang dananya untuk aksi sosial Covid-19 itu. Awalnya M Nuh diberitahukan oleh MC Choki Sitohang adalah seorang pengusaha Jambi yang tinggal di Kampung Manggis, Kota Jambi.
Namun sepekan setelah acara itu, Kepala Biro Indonews.id Jambi, Saut Yansen melakukan penelusuran siapa sebanarnya sosok M Nuh yang membuat publik Jambi itu penasaran.
Dari penelusuran itu, ternyata Muhammad Nuh, pemenang lelang motor Gesits Jokowi itu diketahui adalah seorang pekerja buruh harian lepas.
Dari foto E-KTP yang beredar di GroupWhatsApp dan media sosial, M.Nuh memiliki nama lengkap Muhammad Nuh. Ia merupakan warga RT/RW 020/000, Desa Sungai Asam, Kecamatan Pasar Jambi, Provinsi Jambi.
Sosok yang memiliki Nomor Induk Kependudukan 1571041903740001 itu lahir di Jambi pada 19 Maret 1974, beragama Islam dan sudah beristri.
Pada Kamis (20/5/2020) dini hari, Muhammad Nuh diketahui berada di Polresta Jambi untuk dimintai keterangan terkait dengan lelang motor tersebut yang belum dibayar.
Sebelumnya beredar kabar pesan pendek disertai foto M Nuh dan KTP di GWA dan sosial media, bahwa M Nuh ditangkap Polresta Jambi.
Selanjutnya Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi kepada wartawan, Kamis (21/5/2020) sore membenarkan bahwa M Nuh tengah diamankan Penyidik Polresta Jambi.
Kata Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi, pria tersebut hanya diamankan untuk dimintai keterangan dan tidak ada penahanan terhadap M Nuh.
“Barusan saya sudah cek ke Polresta Jambi. Tidak ada penangkapan, tidak ada penahanan. Hanya dimintai keterangan dan sudah diperbolehkan pulang,” kata Kuswahyudi.
Kemudian pada Kamis malam, secara terpisah Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi kepada wartawan mengatakan, memastikan tidak ada penangkapan terhadap M. Nuh. “Tidak ada penangkapan dan penahanan kepada yang bersangkutan,” kata Firman.
Kata Firman Shantyabudi, yang bersangkutan datang untuk meminta perlindungan kepada pihak kepolisian.
“Yang bersangkutan setelah diwawancara, tidak paham acara yang diikuti tersebut adalah lelang. Yang bersangkutan mengira bakal dapat hadiah. Karena ketakutan ditagih, dia justru minta perlindungan,” kata Firman Shantyabudi.
Dia juga menyampaikan jika tidak ada pengusutan terkait kasus ini. “Tidak ada kasus. Yang bersangkutan diwawancarai untuk diketahui apa yang sebenarnya terjadi,” katanya.
Pihak Istana
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian menegaskan baik pihak Istana maupun Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak bertanggung jawab atas kesalahan teknis lelang motor listrik “Gesits” milik Jokowi.
![]() |
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat mengendarai motor listrik “Gesits” di Istana Negara. (BeritaSatu.com) |
“Kalau Istana tidak bisa berkomentar karena tidak ada sangkut pautnya terhadap itu. Kalau mau jabaran lebih jelas dan teknis ke Ketua BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) saja,” kata Donny Gahral Adian, seperti dikutip dari Beritasatu.com, Jumat (22/5/2020).
Menurutnya, Presiden Jokowi hanya menyerahkan motor listrik miliknya untuk disumbangkan sebagai barang lelang. Diketahui, motor listrik milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah ditandatangani dilelang dalam konser solidaritas kemanusian bertajuk “Bersatu Melawan Corona” secara virtual pada Minggu (17/5/2020). “Istana tidak ada sangkut pautnya. Karena Istana hanya menyerahkan motor untuk dilelang,” tergas Donny Gahral.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian mengatakan, terkait pemenang lelang motor listrik milik Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditangkap Polda Jambi merupakan tanggung jawab Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Bukan menjadi tanggung jawab Istana maupun Presiden Jokowi.
Tanggung jawab itu karena yang menyelenggarakan konser solidaritas kemanusian bertajuk “Bersatu Melawan Corona” yang digelar secara virtual pada hari ini, Minggu (17/5/2020) adalah BPIP.
Disebutkannya, Presiden Jokowi hanya menyerahkan motornya kepada BPIP yang menjadi panitia penyelenggara konser. Kemudian proses lelang motor listrik tersebut pun dilakukan dibawah tanggung jawab BPIP sebagai penyelenggara.
“Karena kan Istana hanya menyerahkan motor untuk dilelang. Yang melelang itu adalah panitia, dalam hal ini BPIP sebagai penyelenggara,” ujar Donny Gahral Adian.
“Jadi pertanyaannya harus kesana, karena teknis lelang dan verifikasi semuanya BPIP. Kalau Istana tidak bisa berkomentar, karena tidak ada sangkut pautnya terhadap itu. Kalau mau jawaban lebih jelas dan teknis ke ketua BPIP saja,” ungkap Donny Gahral Adian.
Termasuk juga keberadaan motor listrik Jokowi yang dilelang, lanjutnya. Karena Presiden Jokowi sudah menyerahkan motornya kepada pihak panitia lelang.
“Betul-betul. Itu kan sudah diserahkan kepada panitia. Nah panitia melelang. Nah dalam pelelangan itu menjadi masalah. Karena menjadi masalah, panitia harus bertanggung jawab. Begitu, bukan Istana, bukan presiden,” tegasnya.
Lelang Ulang
Sedangkan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan motor listrik milik Presiden Joko Widodo yang telah ditandatangani Presiden telah dilelang kembali dan pemenangnya akan diumumkan pada Jumat siang (22/5/2020).
Menurut dia, lelang tersebut dilakukan lagi setelah pemenang lelang sebelumnya, M. Nuh mengundurkan diri.
“Bahkan ada yang ‘ngebit’ di batas Rp2,55 miliar setelah mendengar M. Nuh yang mengaku pengusaha asal Jambi itu mundur,” kata Bamsoet kepada para wartawan di Jakarta, Jumat (22/5/2020).
Dia mengaku banyak pengusaha yang menghubunginya mengajukan penawaran untuk memiliki motor listrik yang telah ditandatangani Presiden Jokowi tersebut.
Menurut dia, peminat motor listrik Gesits milik Presiden itu sangat banyak dan mereka sangat ingin memiliki motor yang telah ditandatangani Presiden tersebut.
“Mereka ingin memiliki motor dengan tanda tangan presiden yang akan menjadi kenangan dan koleksi seumur hidupnya,” ujarnya.
Dia mengatakan pemenang lelang dengan harga tertinggi akan diumumkan pada Jumat pukul 14.00 WIB. Menurut dia, sebenarnya pemenang lelang akan diumumkan pada Kamis (21/5/2020) namun dibatalkan karena hari besar keagamaan.
Anak Hary Tanoe
![]() |
Motor listrik milik Presiden Jokowi akan dilelang di konser Berbagi Kasih Bersama BIMBO. Hasil lelang didonasikan untuk pekerja seni yang terdampak COVID-19. Foto: Pool |
Lelang motor
listrik milik Presiden Jokowi di Konser MPR akhirnya benar-benar memiliki
pemenang. Pihak yang memenangi lelang motor itu adalah pria berusia 19 tahun.
"Ini dia
pemenangnya, Dek Warren Tanoe," kata penyelenggara Konser MPR, Olivia
Zaliyanti, dalam jumpa pers di BNPB, Jumat (22/5/2020).
Warren
bersedia meningkatkan angka tawarannya senilai dengan yang ditawar M Nuh, buruh
yang sempat jadi pemenang lelang, namun tak bisa membayar. Akhirnya, Warren
menyamakan angka itu, mengambil uang dari tabungannya.
“Warren ini pengagum Pak Jokowi," kata Hary
Tanoe, ayah Warren yang mewakili anaknya menyampaikan sambutan.
Lelang Virtual
Seperti diketahui, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) akan menggelar konser solidaritas kemanusian dengan tajuk "Bersatu Melawan Corona" pada Minggu (17/5/2020), pukul 19.30 hingga 21.30 WIB. Konser tersebutdigelar secara virtual dan disiarkan langsung di beberapa stasiun televisi.
Konser tersebut dihadiri Presiden RI Joko Widodo, Wakil Persiden RI Ma'aruf Amin, Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri, Ketua MPR RI Bambang Soestatyo, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo, serta artis-artis ternama sebagai pengisi acara seperti Judika, Rossa, Via Vallen dan lainnya.
Pagelaran konser tersebut merupakan hasil kerja sama BPIP dengan MPR RI, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Indika Foundation, dan GSI Lab.
Dalam konser tersebut, saat dibuka lelang untuk motor listrik Jokowi, banyak yang melakukan penawaran, mulai dari Rp 500 juta, lalu kemudian naik menjadi Rp 1 miliar, selanjutnya Rp 2 milar.
Bahkan tokoh PDI Perjuangan Maruarar Sirait sempat menawar motor listrik tersebut sebesar Rp 1 miliar. Namun ia dikalahkan dengan penawar lainnya yang juga tertarik memiliki motor tersebut.
Dari hasil lelang tersebut, dua orang yang melakukan tawaran tertinggi, yakni seorang pengusaha dari Kampung Manggis, Jambi yang bernama M Nuh dengan nilai Rp 2,55 miliar. Kemudian di posisi kedua tawaran tertinggi adalah Warren Tanoesoedibyo dengan nilai Rp 2,1 miliar.
Otomatis motor listrik dengan merek Gesits ini menjadi milik M Nuh. Padahal, motor listrik milik Presiden Jokowi yang memiliki tenaga baterai menempuh jarak 70 kilometer (km) dijual secara resmi dengan harga sekitar Rp 25 juta per unit.(Matra/Berbagaisumber/Asenk Lee)
0 Komentar