![]() |
Bripka Hans Hans Simangunsong (kanan), anggota Polres Sarolangun Jambi yang menciptakan lagu Mandarin sebagai aksi peduli korban virus korona di Tiongkok. (Ist) |
(Matra, Jambi) – Kepedulian sosial terhadap orang yang menderita ternyata tidak hanya bisa dilakukan dengan sumbangan materi. Untaian lagu juga bisa menjadi bantuan bermakna bagi orang yang sedang dilanda derita.
Itulah yang dilakukan seorang anggota Kepolisian Resor (Polres) Sarolangun, Provinsi Jambi, Brigadir Polisi Kepala (Bripka) Hans “Ucok” Simangunsong untuk member semangat kepada warga Wuhan, Tiongkok yang mengalami nasib menyedihkan akibat wabah virus korona.
Sebuah lagu Mandarin yang diciptakan Hans Simangunsong untuk menyemangati warga Wuhan agar tidak sampai frustrasi menghadapi virus korona berjudul Jiayou Wuhan (Ayo Semangat Wuhan).
Hans Simangunsong kepada wartawan di Sarolangun, Provinsi Jambi baru-baru ini mengatakan, dirinya terinspirasi menciptakan lagu tersebut setelah melihat begitu dahsyatnya dampak wabah virus korona terhadap warga negara Tiongkok, khususnya warga Kota Wuhan. Melalui lagu tersebut, Hans Simangunsong ingin memberikan semangat kepada warga masyarakat Wuhan yang tak berdaya menghadapi virus korona.
Lagu Mandarin ciptaan Hans Simangunsong yang diposting ke media sosial, Youtube awal Februari tersebut pun langsung viral hingga ke negera Tiongok. Pemerintah Tiongkok benar-benar menjadikan lagu tersebut menyemangati warga Wuhan agar bangkit dari keterpurukan dan tetap tegar menghadapi virus korona. Lagu tersebut pun sudah dinyanyikan artis Tiongkok.
Tak Menyangka
Hans Simangunsong yang masuk menjadi anggota Polri di Polda Aceh tahun 1997 tak mengira lagu Mandarin ciptaanya tersebut menjadi viral dan mendunia. Dia juga tidak pernah terpikir lagu Mandarin ciptaannya itu mendapat sambutan baik dari Pemerintah Tiongkok.
“Saya tak pernah menyangka lagi Jiayou Wuhan viral. Saat menciptakan lagu tersebut saya hanya terpikir memberikan semangat bagi warga masyarakat Wuhan yang dilanda bencana wabah penyakit virus korona. Saya berterima kasih dan bangga lagu ciptaan saya tersebut bisa memberi semangat bagi warga Tiongkok, khususnya warga Wihan dan mendapat sambutan Pemerintah Tiongkok,”ujarnya.
Hans Simangunsong mengatakan, dirinya terinspirasi menciptakan lagu Mandarin Jiayou Wuhan karena merasa prihatin melihat ketidak-berdayaan warga Wuhan menghadapi wabah virus korona yang telah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan Kota Wuhan bak kota mati. Lagi Jiayou Wuhan mengisahkan perjuangan pemerintah Tiongkok dan warga Tiongkok melawan virus korona.
“Saya terinspirasi menciptakan lagu tersebut karena rasa peduli terhadap para korban virus korona di Wuhan. Melalui lagu tersebut saya berharap warga masyarakat Wuhan dan seluruh Tiongjok tabah menerima bencana tersebut dan menganggap bencana virus korona tersebut sebagai takdir dari yang maha kuasa,”katanya.
Tertarik Lagu Mandarin
Menurut Hans Simangunsong, dirinya tertarik menciptakan lagu Mandarin Jiayou Wuhan karena sudah cukup lama memiliki ikatan batin dengan warga Tionghoa di Indonesia. Hans Simangunsong yang lahir di Kota Rantau Parapat, Sumatera Utara, pernah mengenyam pendidikan di sekolah warga Tionghoa, yakni Yayasan Panglima Polim, Rantau Parapat.
Penggemar artis Mandarin Andy Lau ini tertarik lagu-lagu Mandarin sejak sekolah di lembaga pendidikan Tionghoa Rantau Parapat tersebut. Hans Simangunsong yang sering disapa rekan-rekannya Bang Ucok mengatakan lagu-lagu Mandarin sangat menggugah banyak menceritakan tentang makna kehidupan seperti lagu-lagu Batak.
Kemudian, lanjut Hans Simangunsong, artikulasi dan lirik lagu-lagu Mandarin yang dibawakan penyanyi Mandarin dengan penuh penjiwaan cukup enak didengar. Lagu-lagu Mandarin yang disukai Simangunsong antara lain Liu De Hua, Nan Mian You Cou dan Xie Xie Ni De Ai yang dinyanyikan artis Mandari Andy Lau.
“Karena suka lagu-lagu Mandari sejak kecil, saya juga sudah menciptakan beberapa lagu Mandarin sebelum menciptakan lagu Jiayou Wuhan. Lagu Mandarin karya Simangunsong tersebut antara lain lagu Mandarin Tionghoa Kalimantan Barat (Hakka Singkawang), Oi Nyi Moi Ji Si, Ucok Hans dan Kong Chuit Li Khoi,”katanya.
Hans Simangunsong yang lahir di Rantau Parapat, Kabupaten Labuhan Batu Sumatera Utara, 18 Oktober 1977 juga memiliki album lagu mandarin Nan Mian Youo Chuo. Album tersebut merupakan cover (daur ulang) lagu Andy Lau.
“Kalau ada produser saya juga ingin merekam lagu-lagu Mandarin ciptaan saya tersebut,”katanya.
Menurut Hans Simangunsong, Dia tidak terlalu fasih berbahsa Mandarin, tetapi bisa berkomunikasi baik dengan warga Tionghoa. Hans Simangunsong cukup cepat menghafal lagu-lagu Mandarin.
Hans Simangunsong yang sudah sering diundang perkumpulan Tionghoa di berbagai daerah di Sumatera ini berharap, bencana wabah virus corona yang melanda Wuhan, Tiongkok dan mengancam masyarakat dunia segera dapat teratasi. Kondisi kota Wuhan juga diharapkan dapat segera pulih dan masyarakatnya bisa kembali melakukan aktivitas sehari-hari.
“Saya berdoa untuk pemulihan Wuhan dan Tiongkok. Kiranya semua saudara-saudara kita di Wuhan, baik warga Wuhan maupun warga negara Indonesia (WNI) di sana tetap mendapat perlindungan Tuhan Yang Maha Kuasa,”ujarnya. (Matra/Ade SM)
0 Komentar