Gerbang tol Tebing Tinggi-Sei Rampah, Sumatera Utara. ( Foto: Antara ) |
(Matra, Jakarta)- Tersambungnya Trans Tol Sumatera, PT ASDP
Indonesia Ferry (Persero) memperkirakan adanya kenaikan penumpang
sebesar 4,7 persen atau 2,23 juta orang atau meningkat dari jumlah tahun
lalu, yakni 2,13 juta orang.
Dengan adanya jalan tol yang tersambung
itu, menurut dia, akan dipadati para pengguna, bukan hanya calon
penumpang saja melainkan juga masyarakat yang akan mencoba jalan tol.
Demikian dijelaskan Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP, Yusuf Hadi dalam Media
Gathering di Jakarta Kamis. Dia mengatakan tren peningkatan
jumlah penumpang itu dipengaruhi tersambungnya jalan tol dari Palembang
hingga Bakauheni.
“Jalan Tol Sumatera akan penuh bukan cuma yang kepingin merayakan
Natal dan liburan saja, juga mereka yang ingin menjajal jalan tol,”
katanya.
Peningkatan juga diikuti oleh jumlah kendaraan, yakni kendaraan roda
empat diperkirakan sebanyak 305.173 unit atau naik 4,6 persen
dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 291.650 unit.
Sementara itu, roda dua sebanyak 175.100 atau naik 4,2 persen dibandingkan realisasi tahun lalu sebanyak 168.072 unit.
Untuk
memenuhi dan mengantisipasi jumlah penumpang, ASDP telah memastikan
kesiapan alat produksi di sembilan lintasan terpantau nasional selama
angkutan Natal dan Tahun Baru akan dilayani oleh 48 dermaga dan 187 unit
kapal (termasuk swasta), yang tersebar di 15 unit pelabuhan dan 11
cabang pelayanan yang berada di sejumlah kota Indonesia.
Dalam angkutan Natal dan Tahun Baru 2020, berbagai persiapan telah
dilakukan mu|ai dari sarana dan prasarana, fasilitas pendukung dengan
tetap mengutamakan faktor keselamatan, khususnya di lintas tersibuk
Merak-Bakauheni, yakni melakukan pengaturan kapal yang beroperasi dengan
mengoperasikan kapal-kapal berukuran besar pada kondisi puncak,
meningkatkan pelayanan di pelabuhan (menambah toll gate kendaraan R4,
pengaturan parkir, manajemen lalu lintas, percepatan proses bongkar muat
kapal serta peningkatan kualitas layanan).
Penyelenggaraan Angkutan Natal dan Tahun Baru akan dimulai pada 19 Desember 2019 dan berakhir pada 6 Januari 2020.
“Tren tahun lalu memang terpengaruh tarif pesawat yang naik yang
menyebabkan adanya peralihan moda dari udara ke penyeberangan. Tahun ini
lebih menarik lagi karena sudah ada jalan tol tersambung kalau tahun
lalu belum ada,” katanya.
Adapun sembilan lintasan penyeberangan yang terpantau nasional selama
angkutan Natal dan Tahun Baru 2019, yaitu Merak Bakauheni atau |intasan
tersibuk yang dikelola, Ketapang Gilimanuk, PadangbaiLembar, Kayangan
Pototano, Tanjung Kelian Tanjung Api-api, Bitung Ternate, Hunimua
Waipirit, Ajibata-Ambarita dan Telaga Punggur Tanjung Uban.(Matra-BSC)
Posting Komentar