. Jalur Mudik Natal Medan – Silimakuta Mulus, Tapi Rawan Kecelakaan

Jalur Mudik Natal Medan – Silimakuta Mulus, Tapi Rawan Kecelakaan

Jalan Desa Sungaibuaya, Sergai, Sumatera Utara yang menghubungkan Kabupaten Karo – Simalungun – Sergai – Lubukpakam, Deliserdang hingga Medan menjadi salah satu titik kerawanan lakalantas. Ruas jalan desa tersebut sering macet akibat pasar desa dan badan jalan yang terlalu sempit. Gambar diambil baru-baru ini. (Matra)
(Matra – Jambi) – Para perantau asal Kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara yang hendak pulang kampung atau mudik pada Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 nanti sudah dapat menikmati perjalanan yang lebih cepat. Para perantau yang hendak mudik ke Seribudolok dan berbagai desa di Kecamatan Silimakuta maupun pernatasan Simalungun – Karo di Kecamatan Sipituhuta, Merek Situnggaling tidak lagi harus menempuh perjalanan jauh hingga memakan waktu sekitar lima sampai tujuh jam melalui Medan – Lubukpakam – Tebingtinggi -   Pemnatangsiantar.

Saat ini jalur mudik yang lebih dekat Medan dan Kualanamu, Deliserdang menuju Seribudolok dan desa-desa lain di Silimakuta dan Sipituhuta sudah terbuka, yakni melalui jalur Lubukpakam – Sungaibuaya, Kabupaten Serdang Bedagai – Gunung Mariah – Seribudolok. Waktu tempuh jalur alternatif Medan – Silimakuta tersebut rata-rata empat jam.

Pantauan MedialintasSumatera. Com baru-baru ini, jalur mudik atau pulang kampung Medan – Lubukpakam – Sungaibuaya – Gunung Mariah – Seribudolok cukup mulus. Selain itu bus yang melayani trayek atau rute Medan – Lubukpakam – Seribudolok kini cukup banyak. Setidaknya ada tiga perusahaan angkutan yang melayani rute lama yang dibuka kembali tersebut, yakni PO Simas, PO Sinar Sepadan dan PO Bayuholong. Bus yang melayani trayek tersebut juga sudah ada yang full AC.    

Waspada Kerawanan Lakalantas

Kendati jalur mudik Medan – Lubukpakam - Silimakuta cukup mulus dan cepat, namun para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi perlu waspada. Masalahnya lebar jalan jalur mudik tersebut masih sempit dengan lebar maksimal tiga meter. Kemudian jalan lintas  Kabupaten Karo – Medan melalui Kabupaten Simalungun dan Serdang Bedagai (Sergai) tersebut sempit dan masih miskin rambu-rambu lalu lintas. Sementara arus lalu lintas pada jalan lintas yang melewati perbukitan dan desa – desa terpencil tersebut semakin padat.

Pantauan MedialintasSumatera.Com pada jalan lintas Mereksitunggaling, Kabupaten Karo, Seribudolok – Saran Padang, Kabupaten Simalungun, Gunung Meriah, Kabupaten Deliserdang dan Kecamatan Silindak, Kabupaten Sergai baru-baru ini, ruas jalan yang hanya memiliki lebar rata-rata tiga meter terlalu sempit. Kondisi demikian menyebabkan bus angkutan penumpang dan truk pengangkut hasil pertanian sulit berselisih di jalan atau mendahului kendaraan lain. 

Selain itu jalan lintas Karo – Medan di wilayah Kecamatan Saranpadang, Simalungun dan Gunung Meriah, Deliserdang banyak melalui perbukitan dan rawan longsor. Namun pada ruas jalan tersebut sangat jarang rambu lalu lintas. Baik itu rambu lalu lintas mengenai pemberitahuan jalan penuh tikungan tajam, tanjakan, turunan, perkampungan padat penduduk dan rawan longsor.

Robert Saragih (40), pengemudi bus penumpang rute Seribudolok – Medan kepada SP di Silindak, Sergai baru-baru ini mengakui tingginya kerawanan lakalantas pada jalan linas Karo – Simalungun – Sergai – Deliserdang – Medan. Kerawanan lakalantas tersebut tidak hanya disebabkan disebabkan padatnya arus lalu lintas pada jalur itu saat ini. Jalur transportasi baru yang membuka akses dari sentra – sentra pertanian di Kabupaten Karo, Simalungun, Sergai, Deliserdang menuju Medan yang memiliki panjang sekitar 200 kilometer (Km) tersebut juga rawan lakalantas akibat jalan yang terlalu sempit, berbukit-bukit, daerah longsor, miskin rambu lalu lintas dan banyak pasar tumpah di pinggir jalan.

“Kalau kami pengemudi tidak ekstra hati-hati melewati jalur lintas ini, lakalantas mudah terjadi. Akibat jalan sempit, kendaraan sulit berselisih di jalan ataupun mendahului kendaraan lain. Apalagi pada jalan lintas ini juga banyak beroperasi truk-truk pengangkut barang dan hasil pertanian. Sopir bus harus hati-hati, terutama ketika melintas di pasar tumpah di pinggir jalan,”ujarnya.

Kerawanan lakalantas pada jalan lintas Karo – Medan melalui Simalungun, Sergai dan Deliserdang, kata Robert Saragih antara lain terdapat di Kecamatan Tumbukan, Deliserdang dan Sungaibuaya, Kecamatan Silindak, Sergai.

“Jalan lintas Karo – Medan di pasar Tumbukan, Deliserdang setiap hari macet akibat pasar dan kios yang berada di pinggir jalan. Kemudian ruas jalan Desa Sungaibuaya macet setiap pasar desa, Jumat. Kendaraan sang sulit lewat pada ruas jalan di dua pasar tersebut. Kondisi itu mengganggu perjalanan penumpang bus,”ujarnya.
Ruas jalan lintas Medan - Silimakuta, Simalungun, Sumatera Utara yang lumayan mulus tetapi masih terlalu sempit untuk jalur utama lintas provinsi. Gambar diambil di jalur Medan - Silimakuta di Desa Sungaibuaya, Kecamatan Silinda, Kabupaten Serdang Bedagai varu-baru ini. (Matra)
Menurut Robert, ruas jalan lintas Seribudolok, Simalungun – Tumbukan, Deliserdang  yang kini lumayan mulus perlu diperlebar. Pelebaran jalan itu penting mencegah lakalantas. Kemudian rambu-rambu lalu lintas pada jalur baru transportasi darat Karo – Medan tersebut perlu dilengkapi.

“Jalan lintas Karo – Medan mulai dari Seribudolok,  Simalungun menuju Lubukpakam, Deliserdang memang lumayan bagus. Aspal sebagian cukup mulus. Karena itu para pengemudi sering melaju kencvang pada jalur tersebut. Namun kondisi jalan yang sempit membuat lakalantas rawan sekali,”katanya.

Sementara itu, Jadiman Purba (35), warga Desa Sungaibuaya, Sergai mengakui, lakalantas sangat rawan di jalan lintas Karo – Medan, khususnya di ruas jalan Desa Sungaibuaya, Sergai dan Tumbukan, Deliserdang. Ruas jalan tersebut perlu diperlebar agar arus kendaraan lancar dan lakalantas bisa dihindari.

“Bila perlu, ruas jalan lintas Karo – Medan di wilayah Sergai dan Deliserdang perlu dibangun dua jalur seperti ruas jalan lintas pematangsiantar – Seribudolok di depan kantor Bupati Simalungun, Pematangraya. Dengan demikian arus lalu lintas lancar, lakalnta dapat dikurangi, waktu tempuh bus pun lebih cepat,”katanya.

Pelebaran jalan di pasar Desa Sungaibuaya, lanjut Jadiman, juga perlu agar kemacetan lalu lintas yang terjadi setiap pasar Jumat di desa tersebut tidak terjadi seperti selama ini.

“Kami berharap Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dasn Dinas Perhubungan Sumatera Utara, Deliserdang, Sergai dan Simalungun turun ke lapangan secara bersama untuk melihat kondisi kerawanan lalu lintas pada jalur lintas Karo – Simalungun – Sergai – Medan ini,”katanya. (Ade SM)

Berita Lainya

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama