Ketua umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan pidato politiknya dalam pembukaan Munas ke X Partai Golkar di Jakarta, Selasa 3 Desember 2019. ( Foto: Suara Pembaruan / Joanito De Saojoao ) |
(Matra, Jakarta)-Musyawarah Nasional (Munas) Golkar kali ini tergolong senyap tanpa riuh politik dalam perebutan Ketua Umum. Bahkan terpilihnya kembali Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar periode 2019-2024 dengan cara aklamasi dalam Munas Golkar di Hotel Ritz Chalton, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019), menunjukkan kedewasaan politik Golkar sudah mumpuni.
Penetapan Airlangga dilakukan setelah seluruh penggurus daerah memberikan pemandangan umum terhadap Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Airlangga periode 2014-2019.
Dalam pandangan umum, semua penggurus daerah yang merupakan pemilik suara mengusulkan hanya Airlangga sebagai Calon Ketua Umum. Dalam pandangan umum, semua penggurus daerah meneriman LPJ dari Airlangga dan tidak mengusulkan nama lain di luar Airlangga.
Atas hasil itu, Aziz Syamsuddin selaku pemimpin sidang meminta persetujuan kepada seluruh peserta Munas untuk menentapkan Airlangga sebagai Ketum. Seluruh peserta Munas pun menyatakan setuju.
"Apakah ada calon lain selain pak Airlangga?" tanya Aziz.
"Tidak," jawab seluruh peserta Munas.
Dengan jawaban itu, Aziz lalu mengetok palu penetapan Airlangga sebagai Ketum untuk kedua kalinya. Rapat penetapan dihadiri tokoh senior PG seperti Aburizal Bakrie, Akbar Tanjung, Agung Laksono.
Tidak Ada Rekonsiliasi
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan tidak ada lagi rekonsiliasi antara dirinya dan kubu Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo atau Bamsoet. Pasalnya, semua kubu termasuk dirinya dan Bamsoet sudah bersatu menjadi pengurus Partai Golkar.
"Tidak ada rekonsiliasi, kan sama sama pengurus partai," ujar Airlangga di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019).
Menurut Airlangga, sudah tidak ada persoalan lagi antara dirinya dan Bamsoet. Sebagai pengurus dan kader partai Golkar, maka semuanya mempunyai kewajiban untuk menjaga soliditas partai dan membesarkan partai Golkar.
"Sekarang kan sama-sama pengurus. Kalau sama-sama pengurus kan tidak ada persoalan," tegas Airlangga.
Sementara pendukung Airlangga, Dedi Mulyadi meyakini Airlangga bakal mengakomodir semua pihak jika kembali terpilih menjadi Ketum Golkar. Menurut Dedi, Airlangga adalah sosok akomodatif.
"Pak Airlangga kan selama ini akomodatif. Jangankan urusan AKD (alat kelengkapan dewan), Pak Bamsoet jadi Ketua MPR saja, dia rekomendasikan," tutur Dedy.
Dedy mengakui bahwa Munas adalah forum rekonsiliasi di mana semua perbedaan pendapat disatukan. Namun terkait komposisi kepengurusan, kata dia, merupakan hak prerogatif Ketum terpilih nantinya, termasuk susun AKD.
"Ya kita serahkan sepenuhnya pada para pemegang mandat, terutama ketua umum yang menyusun komposisi. Ketua umum kan orang yang rekonsiliatif, saya katakan ini kan pemimpin rekonsiliatif," pungkas Dedy.
Airlangga Capres 2024
Salah satu Organisasi Massa (Ormas) pendiri Partai Golkar (PG) Kosgoro 1957 mengusulkan Ketua Umum (Ketum) petahana PG Airlangga Hartarto sebagai Calon Presiden (Capres) 2024. Airlangga layak menjadi Capres dengan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki.
"Dengan kemampuan yang banyak disingung, beliau (Airlangga, Red) pada waktu pemilihan presiden (Pilpres) kita usung dari PG," kata Ketua Umum Kosgoro 1957 Agung Laksono dalam pemandangan umum Munas X PG di Hotel Ritz Chalton, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019).
Ia menegaskan Kosgoro tidak meragukan lagi kepemimpinan dan kemampuan Airlangga. Dalam 1,8 tahun memimpin PG, Airlangga berhasil mengembalikan kejayaannya dengan tetap menjadi pemenang nomor dua di dalam pemilihan legislatif.
"Kosgoro tidak ragu karena beliau (Airlangga, Red) pantas untuk kita tetapkan kita pilih sebagai ketum 2019-2024 mendatang," ujar mantan Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat ini.
Terhadap laporan pertanggungjawaban (LPJ) Airlangga, Kosgoro menerima sepenuhnya. Kosgoro memandang Airlangga telah berhasil membuat Munas x berlangsung sejak dan berada dalam semangat persatuan.
"Setelah kita dengan dengan cermat dan seksama, sebagai LPJ yang disampaikan jelas betapa beratnya situasi yang dihadapi tapi membawa kesejahterana bagi PG. Untuk itu segenap jajaran Kosgoro, baik pusat maupun daerah dengan ini kami menerima sepenuhnya LPJ dari Airlangga," tutur Agung yang juga Ketua Dewan Pakar PG.
Dukungan Airlangga sebagai Capres 2024 juga disampaikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I (propinsi) Bali bersama para pengurus DPD II (kabupaten/kota) se-Bali. Mereka menilai Airlangga berhasil memimpin PG. Karena itu, layak untuk dipilih kembali masa jabatan 2019-2024 dan menjadi Capres 2024.
"Kami seluruh DPD I dan II Bali mencalonkan menjadi Bapak Airlangga sebaga Capres 2024," kata Plt Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Bali Gde Sumarjaya Linggih dalam pemandangan umum di Munas Golkar.(*-SP)
Posting Komentar