Tarian
tradisional khas Jambi merupakan salah satu kekayaan wisata dan budaya
Jambi yang bisa dijual kepada wisatawan. Tarian tradisional Jambi yang
ditampilkan pada Festival Candi Muarojambi di Candi Muarojambi,
Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Kamis (11/5/2017). Festival
tersebut berlangsung hingga Minggu (14/5/2017). (Foto :
PJN/Rsm/HmsPemprovJambi)
Pesonajambi.net
– Jambi – Pemerintah Pusat (Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) akan tetap mendukung dan membantu
berbagai upaya membangkitkan pariwisata dan budaya Provinsi Jambi.
Pemerintah Pusat komitmen membantu
pembangunan pariwisata dan budaya Jambi karena Jambi memiliki kekayaan
wisata
dan budaya yang memiliki nilai jual secara nasional dan internasional.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Esthy Reko
Astuty pada perayaan Hari Raya Waisak
2561 Buddha Earth (BE) dan Festival Candi Muarojambi di kawasan situs purbakala
Candi Muarojambi, Desa Muarojambi Kecamatan
Marosebo Ulu, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Kamis (11/5/2017),
mengatakan, Provinsi Jambi memiliki potensi budaya
yang luar biasa dan bisa dijual bagi wisatawan.
Gubernur Jambi, Zumi Zola Zulkifli (kanan) dan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia, Esthy Reko
Astuty pada perayaan Hari Raya Waisak
2561 Buddha Earth (BE) dan Festival Candi Muarojambi di kawasan situs purbakala
Candi Muarojambi, Desa Muarojambi Kecamatan
Marosebo Ulu, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi, Kamis (11/5/2017). (Foto : PJN/Rsm/HmsPemprovJambi)
“Sebenarnya mulai
atraksinya punya potensi luar biasa, kita punya wisata alam geo park lebih ke
natural bukan bahari, bisa ke alam yang adventure. Dalam bidang budaya luar
biasa mulai dari kuliner, fashionnya, banyak batik dengan desain pakemnya tidak
keluar tetapi lebih cantik, ada sentuhan inovasi,”katanya.
Menurut Esthy, potensi wisata dan budaya yang dimiliki Jambi
di dua wilayah kota dan sembilan kabupaten harus dikemas dengan professional agar
bisa menarik wisatawan. Karena itu Kementerian Pariwisata (Pusat) akan terus
mendukung dan bembantu pelaksanaan even-even wisata berskala nasional di Jambi.
“Festival Candi Muarojambi ini juga kami dukung sepenuhnya. Jika
jadi even nasional, pelaksanaan Festival Candi Muarojambi ini akan kita keroyok
sama-sama artinya akan dibantu dana Pusat dan daerah, mulai dari pengadaan
berbagai fasilitas. Festival ini juga harus didukung media, baik sosial media,
anak anak muda dapat menggunakan media sosial untuk mempromosikan kegiatan ini
sehingga menjadi trending topic,”katanya.
Situs
Purbakala Candi Muarojambi, Kabupaten Muarojambi, Provinsi Jambi
semakin dikenal hingga ke mancanegara karena perayaan Wasiak sering
dilakukan di candi tersebut. Perayaan Wasiak 2561 Buddha Earth (BE)
se-Sumatera yang dirangkaikan dengan Festival Candi Muarojambi
dilaksanakan di candi tersebut, Kamis (11/5/2017). Gubernur Jambi, Zumi
Zola Zulkifli (tengah) bersama seorang biksu menuju tempat pelaksanaan
perayaan Waisak dan Festival Candi Muarojambi. (Foto : PJN/Rs,/HmsPemprovJambi)
Warisan Dunia
Sementara
itu Gubernur Jambi, Zumi Zola Zulkifli pada kesempatan tersebut mengatakan, perayaan
Waisak yang dipadukan dengan Festival Candi Muarojambi juga merupakan bagian
dari upaya memperjuangkan supaya Candi MuarojJambi menjadi warisan dunia. Perjuangan
it uterus dilakukan untuk membangkitkan dunia pariwisata Jambi, khususnya
wisata religi dan sejarah Candi Muarojambi.
Rangkaian
kegiatan pelepasan 1.000 buah lampion dalam rangka perayaan Waisak serta Festival
Candi Muarojambi, lanjut Zumi Zola menjadi
salah satu momentum membangkitkan wisata Jambi. Hal itu tercermin dari
jumlah pengunjung yang menghadiri perayaan Waisak dan Festival Candi
Muarojambi.
“Berdasarkan
laporan pihak panitia, umat Buddha Sumatera yang menghadiri Waisak se-Sumatera di Candi Muarojambi
mencapai 6.000 orang. Sedangkan biksu dari Indonesia dan luar negeri 100 orang.
Kemudian wisatawan dari Jambi, Sumatera Selatan, Jakarta, Malaysia dan daerah
lain yang berkunjung ke Candi Muarojambi pada perayaan Waisak dan Festival
Candi Muarojambi ini juga mencapai ribuan orang,”katanya.
Dikatakan,
Pemerintah Provinsi Jambi bersama Pemerintah Kabupaten Muarojambi, Pemerintah
Pusat dan seluruh pihak terkait terus berupaya memperjuangakan agar Candi Muarajambi
menjadi warisan dunia. Untuk itu Pemprov Jambi sejak 2009 sudah membentuk tim
khusus untuk memperjuangkan agar Candi Muarojambi bisa menjadi warisan dunia.
“Penataan
situs purbakala Candi Muarojambi masih terus dilakukan untuk memperjuangkan
agar objke wisata yang memiliki nilai religi, sejarah, budaya, dan seni tersebut
bisa menjadi warisan dunia. Kelengkapan syarat agar Candi Muarojambi bisa
menjadi warisan dunia masih terus diupayakan. Kemudian, ke depan perayaan
Waisak dan Festival Candi Muarojambi juga akan dijadikan menjadi agenda wisata
tahunan berskala internasional,”katanya. (PJN/Rsm)
Ribuan umat Buddha se-Sumatera yang berbaur dengan para wisatawan mengikuti Perayaan Wasiak 2561
Buddha Earth (BE) se-Sumatera dan Festival Candi
Muarojambi di candi tersebut, Kamis (11/5/2017). (Foto :
PJN/Rsm/HmsPemprovJambi)
Posting Komentar