Raja Salman tiba di Indonesia pada Rabu (1/3/2017). Presiden Joko Widodo dan Gubernur DKI dan sejumlah Menteri langsung menyambut kedatangan Raja Salman di Bandara Halim Perdanakusuma.IST
PesonaJambi.net, Bali-Dalam kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud di Indonesia, Raja Salman dan 1.500 rombongan memilih Bali sebagai destinasi wisata dalam mengisi liburan mereka. Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi mengatakan, ada alasan tersendiri mengapa Bali yang menjadi tujuan Raja Salman.
“Pertama, karena Bali merupakan tempat wisata yang sangat
terkenal. Selain itu, Bali juga memiliki pemandangan alam yang indah. Raja
Salman dan rombongan akan menginap di Hotel Kawasan Nusa Dua, yang berada tepat
di pinggir Pantai. Raja akan menikmati alam Bali. Tidak ada agenda lain di
sana," kata Osama bin Mohammed Abdullah.
Raja Salman tiba di Indonesia pada Rabu (1/3/2017). Presiden
Joko Widodo dan Gubernur DKI dan sejumlah Menteri langsung menyambut kedatangan
Raja Salman di Bandara Halim Perdanakusuma.
Raja Salman saat berswafoto bersama Anak dan Cucu Sukarno (Megawati dan Puan Maharani) dan Presiden Joko Widodo. IST
Setelah itu, kedua Kepala Negara melakukan pertemuan di Istana Bogor. Raja Salman berada di Jakarta dan melakukan berbagai kegiatan lain hingga Sabtu (4/3/2017). Setelah itu, baru lah Raja Salman dan rombongan yang terdiri dari 1.500 orang berlibur di Bali hingga tanggal 9 Maret 2017.
Setelah itu, kedua Kepala Negara melakukan pertemuan di Istana Bogor. Raja Salman berada di Jakarta dan melakukan berbagai kegiatan lain hingga Sabtu (4/3/2017). Setelah itu, baru lah Raja Salman dan rombongan yang terdiri dari 1.500 orang berlibur di Bali hingga tanggal 9 Maret 2017.
Liburan di Bali, Raja Salman dan Rombongan bukan berstatus tamu
Negara. Agenda Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud beserta rombongan
berlibur di Bali dari tanggal 4 hingga 9 Maret 2017 bukan bagian dari lawatan
kenegaraan.
“Dari tanggal 1 sampai 4 Maret 2017 itu kami terima sebagai
tamu negara. Berikutnya, yang di Bali, ya itu perjalanan keluarga ya,
private," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya. Oleh sebab itu, perlakuan
kepada Raja Salman dan keluarga serta rombongan akan sedikit berbeda.
“Tapi kalau dari segi penjagaan keamanan sih ya tetap
ada," ujar Arief. Lantaran dalam rangka liburan keluarga, lanjut Arief,
pemerintah Indonesia juga tidak mendapatkan informasi soal ke mana saja tempat
di Pulau Dewata yang akan dikunjungi Raja Salman.
"Tidak diinfokan ke kami soal itu," ujar Arief. Sebelumnya,
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan bahwa Raja Salman akan membawa
rombongan besar dalam kunjungan kenegaraannya ke Indonesia dari tanggal 1
sampai 4 Maret 2017.
Kunjungan ini membawa rombongan terbesar, lebih kurang
1.500 orang, 10 menteri dan 25 paneran. Topik yang akan dibahas dalam pertemuan
kenegaraan itu antara lain penambahan kuota jemaah haji, peningkatan wisatawan
Timur Tengah ke Indonesia hingga perlindungan warga negara Indonesia yang
bermukim di Arab.
Rombongan Raja
Salman Jalan Sendiri-sendiri
Sekitar 1.500 Orang, rombongan Raja Salman akan berlibur ke
Bali pada 4 Maret hingga 9 Maret 2017. Rencananya, rombongan akan pecah saat
mengunjungi tiap tempat wisata. “Rombongan Raja Salman tidak semua satu
rombongan akan pergi bersama, tapi pecah-pecah," kata Kepala Dinas Pariwisata
Bali, Anak Agung Gede Yuniartha kepada detikTravel, Jumat (3/3/2017).
Agung Gede menambahkan, hal itu bertujuan agar tidak
menimbulkan kemacetan. Selama tanggal 4 sampai 9 Maret nanti, Raja Salman dan
rombongannya akan menginap di kawasan Nusa Dua.
“Polisi yang mengawal pun akan terbagi-bagi mengikuti tiap
rombongan. Keamanan tentu sangat siap," ujarnya. Untuk jadwal liburan Raja
Salman dan rombongannya, Pemerintah Bali belum mendapat kabar. Sebab kunjungan
orang nomor satu Arab Saudi itu bersifat liburan bukan kunjungan kenegaraan.
Sifatnya privasi. “Tiap rombongan akan ke tempat yang berbeda-beda," tutup
Agung Gede.
Dampak Luar Biasa
Kunjungan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud ke Indonesia begitu menghebohkan. Tak
tanggung-tanggung, raja ketujuh dalam dinasti Alsaud itu membawa rombongan 1.500
orang. Dia juga membawa berbagai perlengkapannya yang tergolong mewah.
Kabar tentang liburan Raja Salman ke Bali membuat Menteri
Pariwisata Arief Yahya ikut senang. Menurutnya, liburan Raja Salman Arab Saudi
ke Bali itu sangat bagus bagi pariwisata Indonesia.
Mantan Dirut Telkom itu mengatakan liburan Raja Salman di Bali semakin memperkuat citra pariwisata di Pulau Dewata ataupun Indonesia. “Raja Arab Saudi bisa menjadi endorser yang istimewa, seorang raja, pemimpin dan panutan negara, orang nomor satu yang semua perilakunya akan diikuti oleh rakyatnya,” ujar Arief.
Karenanya, liburan Raja Salman di Bali pasti menjadi
perhatian dunia, terutama negara-negara Arab. Apalagi Indonesia memang membidik
negara-negara Arab sebagai pasar pariwisata. “Sebagai tokoh dunia, kehadiran
Raja Salman itu sudah pasti akan diliput oleh media internasional, termasuk
media di Arab. Ini akan memiliki media value yang tinggi dengan indirect impact
yang sangat besar bagi pariwisata Indonesia,” tuturnya.
Apalagi, kini Indonesia punya konsep wisata halal. Pasar
terbesar wisata halal adalah Arab dan Timur Tengah. Dalam setahun, kata Arief,
jumlah outbound travellers dari Timur Tengah lebih dari 100 juta wisman.
Karenanya liburan Raja Salman bersama rombongan yang mencapai 1.500 orang
termasuk para pangeran Kerajaan Arab Saudi juga bisa menjadi ajang promoso bagi
pariwisata Bali dan daerah lain.
“Mereka berpotensi untuk datang kembali ke Bali and Beyond. Destinasi wisata halal seperti Lombok, Aceh
dan Sumbar bisa berpromosi di Bali,” tuturnya.
Lebih lanjut Arief memerinci, wisman asal Arab selama ini
dikenal paling royal dalam membelanjakan uang saat berwisata. Mereka memang
suka berbelanja dan menginap di hotel berbintang.
Dalam data Kemenpar, rata-rata setiap wisman asal Arab
membelanjakan uangnya hingga USD 1.800. “Rata-rata dunia, UNWTO (Organisasi PBB
untuk Dunia Pariwisata, red) itu hanya
USD 1.200,” katanya.
Selain itu, wisman asal Arab Saudi juga dikenal punya
periode tinggal (lenght of stay) saat berwisata paling lama. “Biasanya di musim
haji, musim panas, mereka berlibur dengan keluarga berombongan besar seperti
Raja Salman ini,” tuturnya.
Tempat Wisata di
Bali Tetap Terbuka
Khusus di Pulau Dewata, Raja Salman beserta rombongannya berlibur.
Namun, lokasi mana saja yang akan dikunjungi selama berlibur di Bali, belum
diketahui hingga kini. “Sifatnya kan ingin berlibur jadi enggak bisa dipastikan
(apa saja kegiatannya). Yang jelas, jadwal beliau kemana-kemana itu privat,
ya," kata Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta
Selatan.
Boy memastikan semua tempat wisata di Bali tetap dibuka
untuk umum, termasuk lokasi yang berdekatan dengan hotel tempat Raja Salman
menginap, di kawasan International Tourism Development Center (ITDC) Nusa Dua.
"Masih dibuka untuk umum. Tidak ada permintaan khusus
beliau untuk menutup akses wisata di Bali, termasuk di pantai-pantainya.
Berbaur aja dengan wisatawan lainnya. Petugas kita mengamankan saja," dia
menegaskan.
Lokasi Menginap Raja
Salman di Bali
Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis al-Saud berlibur di
Bali di sela kunjungan kerjanya ke Indonesia, 1-9 Maret mendatang. Kabid Humas
Polda Bali Ajun Komisaris Besar Hengky Widjaja menyatakan, Raja Salman akan
menginap di kawasan terpadu International Tourism Development Center (ITDC)
Nusa Dua.
“Beliau menginap di hotel di kawasan ITDC Nusa Dua. Tapi
hotelnya apa, saya belum dapat informasinya," kata Hengky. Raja Salman
akan membawa sekitar 1.500 orang, termasuk 10 menteri dan 25 pangeran. Jumlah
sebanyak itu terbang ke Bali menggunakan tujuh pesawat langsung dari Arab
Saudi.
“Ada tujuh pesawat yang digunakan. Beliau liburan di Bali
selama lima hari. Informasi yang kami terima, karena liburan maka tidak bersama
Presiden Jokowi," ucap Hengky.
Kendati begitu, Hengky mengaku belum mengetahui ke mana
saja rencana destinasi wisata yang bakal dikunjungi Raja Salman dan rombongan
selama berlibur di Bali. Yang pasti, koordinasi pengamanan terus dilakukan,
termasuk dengan pasukan pengamanan dari Arab Saudi.
“Dari Arab beliau membawa sekitar 100 pasukan pengamanan.
Tetapi ke mana saja nantinya mau berkunjung, kami belum mengetahuinya. Sampai
sekarang belum disampaikan," kata dia.
Meski akan berkunjung ke sejumlah obyek pariwisata di Bali,
namun Hengky menjamin masyarakat tetap dapat menikmati liburannya walaupun
lokasi tersebut juga dikunjungi oleh Raja Salman. "Lokasi wisata tidak
akan kita tutup. Tetap terbuka untuk masyarakat umum," tutur Hengky
Widjaja. (Berbagai Sumber/ Asenk Lee)
Posting Komentar